DVD Recordable: Dahulu dan Kini
Dewasa ini, Blu-ray merupakan Optical Disc storage yang mulai digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak, sebuah disc Blu-ray dapat menampung data sebanyak 22,5 GB (25 GB jika dihitung 1 KB = 1000 B). Sebuah film Blu-ray pun dapat menyajikan tampilan yang jauh lebih baik dari para pendahulunya dengan resolusi 1080p. Jika disinggung masalah para pendahulu, bagaimanakah nasib mereka?
Sebelum adanya Blu-ray, tentu Anda sudah mengenal terlebih dahulu Compact Disc (CD) dan Digital Versatile Disc (DVD). CD memiliki kapasitas pertama kali pada 650 MB. Lalu pada generasi selanjutnya, CD diperbesar lagi kapasitasnya sampai 700 MB. Setelah itu muncul teknologi yang dinamakan dengan Overburn, yang dapat membakar sebuah CD melebihi kapasitas yang sudah ditentukan. Besarnya kapasitas yang dapat di-overburn beragam. Pada saat itu, banyak orang berlomba untuk mendapatkan hasil overburn yang paling tinggi dan stabil.
Pada akhirnya, beberapa produsen CD di Cina memproduksi sebuah CD yang dapat dibakar sampai dengan 800MB. Teknologinya tidak berhenti sampai di situ saja. Selang beberapa waktu, Sanyo menemukan algoritma yang mampu menulis sebuah CD berukuran 700 MB melebihi 1 GB. Walaupun begitu, teknologi tersebut tidak begitu dikenal kalangan luas. Alasannya, DVD sudah mulai muncul ke permukaan.
DVD
DVD di lain pihak memiliki kapasitas 4,37 GB ( 4,7 GB jika 1 KB dihitung 1000 byte), hampir tujuh kali lipat kapasitas sebuah CD. Pada eranya, DVD membuat bingung beberapa penggunanya. Pasalnya, pada saat itu muncul dua buah standar yang fungsinya sama, tetapi memiliki fasilitas yang berbeda. Standar pertama dikeluarkan oleh DVD Forum yang dinamakan dengan DVD-RAM. DVD RAM dapat dipakai layaknya sebuah floppy disk. Pada generasi pertamanya, sebuah DVD-RAM dikemas dengan sebuah holder. Pada generasi selanjutnya, holder tersebut dihilangkan. DVD-RAM merupakan sebuah DVD yang sangat nyaman digunakan, karena tidak membutuhkan prosedur pembakaran sebuah media layaknya CD. Akan tetapi, DVD-RAM memiliki harga yang kurang bersahabat sehingga kurang begitu diminati.
Selang setahun setelah DVD Forum menyetujui DVD-RAM, mereka kembali mengeluarkan sebuah standar DVD baru, yaitu DVD-R. DVD-R ini mempunyai prosedur pembakaran yang sama dengan CD-R. Media DVD-R memiliki kapasitas sebesar 4489 MB. Tanpa mengurangi kesalahan pada DVD-RAM, DVD-R dibuat untuk memiliki kompatibilitas yang luas, terutama untuk memutar video pada sebuah DVD Player. Oleh karena itu, popularitas DVD-R sebagai pengganti CD membuatnya menjadi sebuah storage portable yang paling dikenal.
Pada tahun 2002, tidak disangka DVD+RW Alliance mengeluarkan sebuah standar tandingan, yaitu DVD+R (DVD plus R). Kapasitas yang dimilikinya hanya sedikit di bahwa DVD-R, yaitu 4482 MB. Karena DVD+R datang menantang kehadiran DVD-R, DVD Forum tidak menyetujui standar ini sampai tahun 2008 lalu. Oleh karena itu pula, DVD+R tidak didukung oleh perangkat yang dikeluarkan oleh produsen yang tergabung pada DVD Forum. Untuk mengatasi hal itu, DVD+RW Alliance menciptakan fasilitas baru yang dinamakan Book Type. Book Type membuat sebuah keping DVD+R dapat dibaca menjadi DVD-R pada semua perangkat yang hanya mendukung DVD-R. Oleh karena itu, kompatibilitas bukan lagi masalah bagi DVD+R. Selain itu, DVD+R memiliki fungsi overburning yang mampu ditulis sampai 4600 MB, atau sekitar 120 MB lebih banyak. Sayangnya, fitur overburning ini hanya bisa digunakan pada DVD Writer Plextor dan DVD Writer BenQ 1640 dan 1650 saja. Sampai saat ini, fitur overburning tidak lagi diadaptasi pada DVD Writer yang diproduksi dewasa ini.