96% Anak Indonesia Terkena Pengalaman Negatif di Dunia Maya
Norton baru-baru ini memaparkan mengenai masalah ini dalam laporan Norton Online Family 2010. Ternyata hasilnya cukup mengejutkan. Salah satunya, telah banyak anak yang terkena pengalaman negatif di Internet secara sengaja maupun tidak sengaja.
Laporan Norton Online Family 2010 dibuat berdasarkan penelitian yang dilakukan pada bulan April 2010 oleh Leading Age, sebuah firma riset pasar indenpenden, atas nama Symantec Corporation. Penelitian ini melibatkan 499 orang dewasa di atas 18 tahun (termasuk 102 orang tua yang memiliki anak berusia 10 – 17 tahun yang mengisi survei terpisah) dan 112 anak-anak berusia 10 – 17 tahun (menghabiskan waktu 1 jam lebih per minggu untuk online) di Indonesia.
Di Indonesia, 55% anak mengaku telah melihat konten porno di Internet. Nilai tersebut masih cukup besar dibandingkan dengan jumlah persentasi global yang hanya menyentuh angka 25%.
Terdapat 96% anak di Indonesia yang mengaku terkena pengalaman negatif di Internet. Dampak negatif di sini berarti pornografi, perjudian, dan didekati oleh orang yang tidak dikenal. Yang memperihatinkan, ternyata hanya 76% orang tua yang menyadari hal tersebut.
Ada berbagai macam reaksi dari anak-anak mengenai masalah ini. Anak-anak Indonesia merasa marah (53%), kecewa (43%), terganggu, kaget, atau khawatir (semuanya 38%) sebagai akibat dari insiden tersebut. Seperlima dari anak-anak di seluruh dunia menyesali sesuatu yang telah mereka lihat ketika online. Empat dari 10 anak-anak Indonesia melaporkan mereka melakukan sesuatu yang mereka sesali ketika online.
Kabar baiknya, sebanyak 56% anak-anak yang mengikuti survei ini mengaku mempercayakan kepada orang tua untuk melindungi mereka dari kemungkinan menjadi korban kejahatan cyber. Hal tersebut dapat menjadikan orang tua lebih dekat dengan anaknya.
Bagaimana cara orang tua melindungi anaknya? Norton akan membagi rahasianya sebentar lagi. Ikuti berita kami berikutnya.