Menyerbu Festival Jajanan Bango
Food lover, apakah Anda sempat datang ke salah satu festival kuliner terbesar di Jakarta ini? Jika tidak, mungkin tulisan ini dapat mengobati kekecewaan Anda.
Festival Jajanan Bango 2010 kembali diadakan di Jakarta. Kali ini, sekitar lebih dari 100 stan kuliner dari berbagai daerah hadir di acara ini untuk memuaskan hobi kuliner para food lover! Ratusan food lover memadati Plaza Selatan Gelora Bung Karno yang dengan gegap gempita rela mengantri untuk mencicipi beragam menu khas Nusantara.
Salah satunya adalah saya. Walaupun minggu siang itu cukup terik, saya pantang mundur untuk menyempatkan diri mengunjungi festival yang disponsori salah satu produk Unilever ini. Kesan pertama saya saat mengitari festival ini: panas! (Tentu saja karena matahari sedang giat-giatnya bersinar ditambah baju hitam yang saya gunakan menyerap panas dengan sempurna). Namun, saya tidak patah semangat untuk menyambangi stan demi stan untuk mencicipi makanan yang ada di sini. Ya, stan demi stan! (Terima kasih banyak kepada para peserta festival yang berbaik hati memberikan saya “sampel” menu-menu mereka. Yiihaa!)
Tentunya, space di sini tidak akan cukup untuk menjelaskan satu demi satu makanan nikmat yang saya icip. Namun, ada beberapa stan yang cukup menarik perhatian saya, yaitu stan Bebek Kaleyo, Bakso Bakar dan Ceker Senayan, Ketoprak Ciragil, Bubur Ayam Mang Oyo Tea. Beberapa stan lainnya juga khusus didatangkan dari luar kota, seperti Timlo Sasta Solo, Sate Tegal Abu Salim, Mie Koclok Mas Edi Cirebon, dan lainnya, hanya untuk para food lover. Kuliner yang saya sebutkan di atas merupakan para Duta Bango dan beberapa di antaranya merupakan legenda kuliner yang sudah terkenal di kalangan para pemburu kuliner. Jadi, kelezatannya tidak diragukan lagi.
Dari begitu banyak menu yang saya icip, ada beberapa menu yang menggoyang lidah saya karena rasanya yang sangat lezat. Sebut saja sate areum maranggih, yaitu sate sapi dan ayam yang direndam di bumbu racikan selama 8 jam sebelum dibakar di atas arang membara. Proses perendaman yang cukup lama tersebut membuat rasanya meresap, nikmat sekali. Apalagi, daging sapinya terasa lunak sekali dan dibakar hingga matang benar. Sate terenak yang pernah saya makan!
Ada juga bebek Kaleyo yang legendaris. Bebek Kaleyo merupakan salah satu jagoan dalam bidang masakan bebek. Kuncinya ada di daging bebek yang sangat empuk (bahkan saya bisa memotongnya dengan mudah menggunakan sendok plastik!) dan asinan mangganya yang menyegarkan.
Lalu, ada juga spageti khas Cirebon bernama mie koclok. Merasa asing dengan namanya? Tentu saja! Karena menu tersebut didatangkan langsung dari Cirebon! Mengapa saya bilang spageti khas Cirebon? Karena mie yang digunakan berukuran cukup besar dan disajikan dengan kuah kental seperti krim. Yuummy!
Bagi saya, festival yang dihadiri ratusan food lover ini merupakan sebuah kegiatan yang harus diadakan setiap tahun. Indonesia memiliki keragaman kuliner yang melimpah yang sudah sepatutnya diwartakan ke seluruh penjuru negeri.
Sampai jumpa di Festival Jajanan Bango berikutnya!