86% Pengguna Internet Indonesia Mengalami Kejahatan Cyber
The Leading Edge melakukan survei online terhadap 499 orang dewasa berusia 18 hingga 64 tahun. Ukuran sampel terdiri dari 60% laki-laki dan 40% wanita, dimana 29% berusia 18 sampai 24 tahun, 38% berusia 25 sampai 34 tahun, 17% berusia 35 sampai 44 tahun, dan 16% berusia 45 sampai 64 tahun.
Dari hasil laporan tersebut, ternyata 86% orang di Indonesia mengaku telah menjadi korban kejahatan cyber yang meliputi virus komputer (68%), penipuan online (33%), phising (22%), hacking account jejaring sosial (12%), dan sexual predation (11%).
Walau banyak sekali orang di Indonesia yang sudah terjebak di kejahatan cyber, kebanyakan para korban lebih memilih diam. Mereka lebih memilih untuk menghiraukan kejahatan tersebut dibandingkan harus melapor ke pihak berwenang. Apa masalahnya? Ternyata, dari kejadian yang sudah-sudah, dibutuhkan rata-rata 36 hari dan biaya yang dihabiskan rata-rata Rp11.558.945,- (USD1.265) untuk menyelesaikan sebuah kasus di Indonesia. Nilai tersebut berbeda jauh jika dibandingkan dengan penyelesaian kasus di luar negeri yang rata-rata hanya membutuhkan 28 hari dan biaya USD334.
Reaksi dari orang Indonesia yang terkena masalah kejahatan cyber begitu beragam. Reaksinya adalah marah (69%), merasa terganggu (57%), dan merasa kecewa (57%).
Ada fakta menarik berkaitan dengan masalah pembajakan. Ternyata 37% responden menganggap secara moral tidak masalah jika mendownload sebuah lagu tanpa membayar dan 25% percaya bahwa hal tersebut ilegal tetapi secara moral tidak masalah jika mendownload software tidak belisensi. Namun sebenarnya, download lagu, film, atau software yang tidak berlisensi seringkali dimanfaatkan oleh penjahat cyber untuk menyerang korbannya.
Bagaimana cara pencegahan kejahatan cyber? Cara yang termudah adalah dengan terus waspada. Jangan mudah percaya terhadap orang yang tidak dikenal, bahkan sahabat Anda sendiri di Internet. Terkadang, seorang penjahat cyber telah berhasil merebut account milik sahabat Anda dan memanfaatkannya untuk menipu Anda. Terus mengupdate antivirus atau aplikasi keamanan Anda secara rutin juga sangat disarankan.