Blunder Apple: Kehilangan Bungie Studios
Apple memang manufaktur gadget yang tidak perlu lagi diragukan kemampuannya. Selalu menghadirkan inovasi dari desain, segi teknis hingga perangkat lunak yang mampu mendobrak pasar dan merebut hati para pecinta gadget berteknologi tinggi, Apple mulai merajai persaingan di industri ini. Dengan dukungan multimedia yang bisa tergolong baik, dari segi musik hingga kemampuan memainkan game, Apple menawarkan semua hal dalam satu gadget yang muat dalam genggaman, iPhone.
Tapi tahukah Anda, bahwa Apple pernah melakukan salah satu blunder terkait dengan ekspansi gamenya?
Siapa yang tidak mengenal Bungie Studios? Studio besar pembuat game series HALO yang fenomenal dan sangat sukses ini sendiri sudah berkembang menjadi studio game yang amat disegani di dalam industri game. Pada awal berkembangnya Bungie, di masa sebelum Halo dirilis, Mac – sistem operasi buatan Apple merupakan tempat dimana Bungie bernaung dan mengembangkan game shooters mereka. Tetapi karena masalah utang yang mereka alami, studio ini hampir mengalami kebangkrutan dan tutup.
Di kala itu, Bungie Studios akhirnya memutuskan untuk menawarkan diri pada developer-developer besar untuk membeli perusahaan mereka, termasuk Apple di dalamnya. Ketika ditawarkan, boss besar Apple – Steve Jobs sempat menolak tawaran tersebut, dan setelah seminggu kemudian tertarik kembali untuk membeli Bungie Studios. Saat Steve Jobs memutuskan untuk membuka penawaran dan menghubungi Bungie Studios, alangkah terkejutnya Apple, karena Bungie mengumumkan bahwa mereka telah berada di bahwa perjanjian dengan saingan terberat Apple, Microsoft. Dan kabarnya, saat itu Stevie Jobs marah luar biasa.
Bagaimana tidak? Dominasi Apple akan tak tergoyahkan dalam perebutan pasar gaming jika Bungie Studios masuk ke dalam jajaran pengembang yang terlibat di dalamnya. Lihat saja apa yang Bungie Studios sudah hasilkan untuk Microsoft. Lima buah seri game Halo, dan kelima-limanya mencetak tingkat penjualan fantastis, menjadi salah satu franchise paling fenomenal, dan tentu saja menjadikan konsol buatan Microsoft – XBOX dan XBOX 360 tetap bertahan di dalam peta persaingan. Bayangkan jika semua itu terjadi dalam genggaman Apple?
Saya kira Steve Jobs mungkin tidak akan sesakit hati itu kini. Bungie Studios sendiri sudah memutuskan untuk meninggalkan Microsoft dengan mengeluarkan Halo : Reach sebagai masterpiece terakhir. Blunder besar? Mungkin saja iya, tetapi tidak menghalangi Apple untuk terus berinovasi hingga sekarang. Tetapi sebuah Bungie Studios dalam genggaman sejak dekade lalu? Jika itu terjadi, hanya ada satu kata yang berasosiasi dengan Apple dan game yang ditawarkannya kini: Dominasi!