Keberatan Kuba pada Call of Duty Black Ops
Call of Duty Black Ops, salah satu franchise game FPS Call of Duty terbaru yang dikembangkan oleh Treyarch dan Activision memang baru saja dirilis, dan disambut dengan cukup baik oleh kalangan gamer di seluruh dunia. Dan menurut review dari beberapa site gaming luar negeri, game ini cukup menghadirkan suasana perang yang memacu adrenalin dengan plot cerita yang tetap menarik.
Walaupun mendapatkan cukup banyak pujian tentang kualitas yang mampu dihadirkan Treyarch di game ini, tetapi kritikan tetap menjadi bagian yang tidak terbantahkan. Tidak tanggung-tanggung, kritikan dan kecaman keras ini datang dari salah satu negara komunis yang terkenal karena sisi Anti-Amerika nya yang kuat, Kuba. Karena apa?
Kecaman itu tidak datang hanya karena sisi cerita yang menitikberatkan pada sudut pandang tentara Amerika yang terlihat patriotik, tetapi lebih kepada munculnya beberapa “elemen” Kuba yang kental di game ini. Yang pertama mungkin hadirnya cameo pemimpin besar Kuba yang sangat dihormati di sana, Fidel Castro dalam awal permainan Call of Duty Black Ops ini. Pemain akan terlibat dalam sebuah misi operasi rahasia untuk membunuh Fidel Castro selama event penyerangan Teluk Babi 1961 yang terkenal itu. Treyarch berani menghadirkan dan meramu kejadian tersebut untuk mendukung jalan cerita yang lebih solid.
Kuba sendiri bersuara bahwa semua jalan cerita yang dibangun tersebut hanya akan memperkeruh suasana, seolah “membenarkan” upaya pembunuhan tersebut, dan dapat menambahkan sudut pandang yang buruk untuk anak-anak di Amerika tentang Kuba. Kuba juga mengungkapkan kekesalan mereka dengan mengatakana bahwa Amerika tidak mampu melakukan hal tersebut, oleh karena itu mereka melakukannya melalui video game.
Konflik apapun yang mewarnai game ini, Amerika VS Kuba dan sebagainya sama sekali tidak mempengaruhi keinginan saya untuk menghadirkan game ini sesegara mungkin di meja dan memainkannya. Fidel Castro? Cool!