Pahlawan di Balik the Unstoppable Train
Di tahun yang sama, dua film hasil kerja sama Tony Scott dan Denzel Washington beredar di beberapa bioskop di dunia. Uniknya, kedua film tersebut mengangkat tema yang hampir sama: berkisah mengenai dunia perkeretaapian dan diangkat dari kisah nyata. Apakah ini sebuah kebetulan?
Jika di film sebelumnya (The Taking of Pelham 123) Tony memasang John Travolta sebagai lawan main Denzel, kali ini kehormatan tersebut jatuh ke aktor muda Chris Pine (Star Trek). Denzel memerankan tokoh Frank Barnes, seorang masinis senior yang telah bekerja selama 28 tahun. Suatu hari, Frank mendapatkan kedatangan kondektur baru bernama Will Colson (Chris Pine) yang baru bekerja selama empat bulan. Hari itu berjalan normal seperti hari-hari sebelumnya, namun Frank menemukan bahwa ia tidak begitu cocok dengan Will yang egois dan keras kepala (ya, lagi-lagi Denzel mendapatkan peran sempurna: bersifat kebapakan, dewasa, bijaksana, dan berjiwa pahlawan).
Di tempat lain, dua orang masinis diminta untuk memindahkan kereta 777 yang terdiri dari 39 gerbong dan mengangkut bahan kimia berbahaya yang mudah terbakar. Karena kelalaian kedua pegawai tersebut, kereta 777 melaju dengan kecepatan tinggi (tanpa masinis!), menerjang apa pun yang ada di depannya. Brian dan Will pun terseret ke dalam masalah tersebut setelah mengetahui bahwa kereta mereka berada di jalur yang sama dengan kereta 777. Ketegangan pun dimulai. Bagaimana Brian dan Will menghindarkan tabrakan yang akan terjadi? Apa yang mereka lakukan untuk menghentikan kereta yang membuat seluruh penduduk Pennsylvania cemas? Siapkan jantung Anda untuk berdebar sepanjang film berlangsung!
Tanpa ragu, saya menyatakan bahwa saya lebih menyukai film ini dibandingkan The Taking of Pelham 123. Alasannya: lebih banyak aksi! Unstoppable menyajikan banyak aksi dan adegan mendebarkan dibandingkan adegan lainnya. Jelas ini berbanding terbalik dengan karya Tony sebelumnya (The Taking of Pelham 123) yang tidak mengeksplorasi karakter yang diperankan Denzel karena ia hanya berada di atas kursi dan menghabiskan hampir seluruh waktu untuk berdebat dan bertukar cerita dengan sang pembajak kereta. Di film ini, tokoh Brian yang dimainkan Denzel terlihat lebih tajam dan berkarakter. I like this!
Saya nyaris bersorak ketika melihat Denzel kembali bersinar di film ini. “Ini baru Denzel Washington!” Sifat Brian yang tenang dan selalu melakukan perhitungan yang tepat seakan merefleksikan sifat Denzel yang sebenarnya. Dia benar-benar melebur dengan karakter yang dimainkan. Rosario Dawson juga turut “memanaskan” film ini dengan kalimat-kalimat pedas dan keputusan terbaiknya sebagai kepala pengawas stasiun, Connie Hooper. Hhmm.. sepertinya Rosario sudah menemukan profesi cadangan jika ia bosan dengan karirnya di dunia akting. Just an abstract thought. ^^v
Sayangnya, saya tidak melihat sinar Chris Pine seterang dua rekannya. Chris Pine yang tampil memesona sebagai James T. Kirk di Star Trek (2009), tidak berhasil mengulang kesuksesan di film ini. Posisi Chris yang hanya sebagai co-star-nya Denzel membuatnya seakan “invisible” karena perhatian setiap orang tertuju pada Denzel. Namun, menurut saya, keredupan Chris di film ini bukan hanya karena popularitas rekannya yang lebih terang. Karakter Will Colson sendiri tidak sekuat Brian Barnes. Tidak ada yang spesial dari seorang Will Colson selain ia berada di tempat dan waktu yang tepat sehingga ia menjadi salah satu pahlawan di peristiwa tersebut. Hari itu, Will tampil begitu berantakan, dengan segudang tekanan di otaknya karena menghadapi tuduhan kekerasan, dihindari istrinya, dan berada di kereta yang salah. He (Will) totally messed up and he (Chris) failed to shine as bright as Denzel did.
Tanggal rilis:
24 November 2010
Genre:
Drama-action
Durasi:
100 menit
Sutradara:
Tony Scott
Pemain:
Denzel Washington, Chris Pine, Rosario Dawson
Studio:
Twentieth Century Fox Film Cooperation