Ketika Android Membidik Luar Angkasa
Ambisi Google terhadap sistem operasi mobilenya, Android memang cukup sulit dijelaskan dengan akal sehat. Sistem operasi yang mampu mencapai aktivasi hingga 300.000 unit per harinya ini memang menjadi salah satu fenomena tersendiri untuk para pengguna handset di seluruh dunia. Dan mungkin bagi alien di luar angkasa suatu saat nanti. Setidaknya itu alasan paling masuk akal mengapa Google menghadirkan ujicoba ini.
Google melakukan ujicoba ekstrim untuk melihat seberapa kuat handset Android mereka, Nexus S, bertahan pada suhu dan kondisi ekstrim yang jauh melebihi apa yang biasanya terjadi di bumi. Mereka memutuskan untuk mengirim tujuh buah Nexus S menggunakan balon penelitian cuaca ke luar angkasa, 100.000 kaki di atas permukaan tanah dengan berbagai peralatan dan sensor untuk melihat bagaimana handset ini akan bertahan di sana. Tidak hanya itu saja, Nexus S ini juga “diterbangkan” sembari menjalankan berbagai aplikasi navigasi seperti Google Maps dan Sky Map untuk menentukan seberapa akurat aplikasi ini menjalankan perannya. Lantas bagaimana hasilnya?
Ternyata Nexus S masih mampu menjalankan fungsi GPS nya hingga ketinggian 60.000 kaki di atas permukaan tanah. Handset nya sendiri masih mampu menjalankan fungsi secara optimal hingga suhu minus 50 derajat Celcius. Setidaknya uji coba ini cukup memperlihatkan bagaimana handset ini cukup reliable digunakan pada kondisi cuaca yang ekstrim. Cuaca yang mungkin akan kita hadapi dalam beberapa tahun ke depan karena pemanasan global yang semakin menggila. Atau mungkin saja Google memang menargetkan makhluk asing entah dari mana sebagai calon konsumen mereka. Sebuah pangsa pasar yang masih terbuka lebar.
Saya akan lebih senang jika Google melakukan ujicoba ketahanan Nexus S dengan cara menjatuhkannya dari lantai 15 sebuah gedung tinggi atau melemparkannya ke danau, hal-hal yang mungkin akan terjadi pada diri kita sehari-hari. Jika handset tersebut dapat selamat dari “siksaan” seperti ini, saya yakin Nexus S akan menjadi pilihan utama para penggemar handset di seluruh dunia. Melemparnya ke luar angkasa? What’s the point?