Mencicipi Beragam Variasi Kuliner di Bali

Reading time:
December 3, 2010

Bali dikenal sebagai salah satu surga dunia. Pulau ini memiliki daya tarik luar biasa karena keindahan alam dan keramahan penduduk lokalnya. Sekali menjejakkan kaki di pulau eksotis ini, dijamin Anda akan berencana untuk kembali suatu hari nanti.

Semenjak terkenal di seluruh dunia dan menjadi tempat yang paling ramai dikunjungi turis (dalam dan luar negeri), daerah-daerah tertentu berkembang menjadi lahan bisnis yang subur, seperti bisnis penginapan, objek wisata, toko suvenir, dan restoran. Pusat turis seperti Legian dan Kuta menjadi pusat keramaian karena berbagai jenis penginapan, toko suvenir, dan restoran berjejer di sepanjang jalan. Di sinilah biasanya sebagian besar turis internasional menetap.

Restoran-restoran di Bali kebanyakan menyesuaikan menunya dengan selera internasional. Ini dapat dimaklumi karena Bali mendapatkan devisa terbesarnya dari turis mancanegara. Di sepanjang Jalan Legian, Anda akan menemukan banyak restoran bertaraf internasional yang kebanyakan menawarkan menu western. Beberapa restoran juga menyertakan menu lokal namun biasanya harganya sudah tidak ramah kantong. Restoran serupa namun dengan arsitektur lokal akan Anda temui di daerah Kuta, seperti Poppies Lane I dan II, Benesari, dan Lebak Bene.

Dalam kunjungan beberapa waktu lalu, saya sempat menyusuri beberapa restoran di sekitar Legian dan Kuta lalu membandingkannya dengan restoran di luar daerah tersebut. Restoran-restoran tersebut saya pilih secara acak sehingga memiliki menu, arsitektur, dan range harga yang berbeda. Bagi Anda yang berencana berlibur ke Bali namun memiliki dana yang terbatas, tak ada salahnya menyimak artikel ini terlebih dahulu agar tidak mengalami “kebocoran kantong” seperti yang saya alami sewaktu berkunjung ke sana.

Warung 96

Tempat makan yang terletak di Benesari ini terlihat cukup remang saat saya mengunjunginya di malam hari. Keseluruhan tempat ini dibangun dengan kayu dan bambu, menimbulkan kesan eksotis yang kuat. Konon, tempat ini terkenal dengan pizza-nya yang dibakar menggunakan tungku raksasa yang terbuat dari tanah liat.

IMG 7195IMG 7192IMG 7190

Menu lasagna dan ayam asam manis yang saya cicipi malam itu terasa biasa saja di lidah saya. Begitu juga dengan minumannya yang disajikan dengan sederhana, tanpa ornamen tambahan seperti yang terdapat di restoran-restoran besar. Peralatan dan bumbu yang digunakan pun masih sangat tradisional sehingga kualitas rasa menu-menunya sedikit di bawah standar restoran besar di Legian. Pemilik tempat ini pun lebih suka menyebut tempat makannya tersebut sebagai “warung” daripada “restoran”. Untuk harga, tempat ini mematok harga yang standar, sekitar Rp10.000—Rp100.000. Menu yang ditawarkan cukup beragam, mulai dari masakan lokal hingga internasional.

Dreamland Restaurant

Pantai Dreamland adalah salah satu pantai yang wajib Anda kunjungi saat berlibur ke Bali, namun, tempat makannya adalah tempat yang harus Anda hindari sebisa mungkin. Terletak di area Pantai Dreamland, restoran ini mematok harga yang relatif mahal, sekitar Rp20.000—Rp200.000. Anda akan mengetahui alasan mahalnya harga-harga di restoran ini setelah melihat pengunjung pantai tersebut yang 99 persen adalah turis mancanegara.

Menggunakan konsep semi-outdoor, restoran ini memiliki desain yang sangat sederhana. Hanya ada sekitar 6 buah meja tertata memanjang dengan empat kursi di tiap meja. Saya sangat menyayangkan pelayanan buruk restoran ini yang membuat saya tidak nyaman selama berada di sana. Para pelayannya sibuk sendiri dan menunjukkan sikap tak acuh. Harga yang saya bayarkan tidak sepadan dengan pelayanan yang saya terima. Walau begitu, saya cukup puas dengan menu nasi campur yang saya cicipi saat itu, meskipun harganya cukup di luar logika. Satu porsi nasi campur dipatok seharga Rp32.000. Anda akan mendapatkan satu porsi nasi, masakan seperti oseng yang berisi tempe, ayam, dan sayuran, dan kerupuk. Jika Anda berniat mengunjungi Pantai Dreamland, saya sarankan untuk mengisi perut terlebih dahulu di tempat lain karena pilihan makanan di tempat ini sangat terbatas dan harganya relatif mahal.

IMG 7252

Crusoe’s Island

Melihat deretan restoran di sepanjang Legian, saya tergoda untuk mampir ke salah satu restoran di sana. Pilihan saya jatuh ke sebuah restoran berarsitektur unik, Crusoe’s Island. Saya mengatakan unik karena restoran ini menyatukan konsep tradisional dan western dengan bersamaan. Restoran ini menggunakan bambu sebagai pilar dan bahan kursi dan mejanya, namun mereka memiliki bar dan ruangan khusus biliar.

Kebanyakan pengunjung restoran ini mampir untuk minum-minum dan mengobrol bersama teman-teman. Para pengunjung yang seluruhnya turis mancanegara pun dapat meminta “teman ngobrol” yang menjadi salah satu fasilitas yang ditawarkan restoran ini. Restoran ini beroperasi 24 jam sehingga menjadi salah satu pilihan turis-turis yang ingin menghabiskan waktu untuk bersenang-senang sepanjang malam. Di setting menggunakan lampu temaram bernuansa biru dan merah dengan musik menghentak tiada henti, restoran ini sangat cocok bagi yang menyukai keramaian.

IMG 7294IMG 7296IMG 7298

Pelayan yang kebanyakan pria (pegawai wanita hanya bekerja sebagai “teman ngobrol” yang bisa ditemukan berjejer di sepanjang lorong restoran) menyambut tamu dengan sangat ramah. Dengan sabar, mereka menjelaskan satu per satu menu yang ada di daftar sampai akhirnya saya menjatuhkan pilihan pada menu sandwich. Satu porsi sandwich terdiri dari empat potong sandwich yang disajikan dengan kentang goreng. Cukup mengenyangkan. Rasanya pun memuaskan karena sandwich tersebut berisi potongan daging ayam, bacon, tomat, pickles, dan keju. Restoran ini pun mengedepankan kesegaran masakan yang disajikan sehingga Anda harus menunggu sedikit lama sampai menu disajikan. Walau begitu, kualitas masakannya sepadan dengan waktu dan harga yang Anda bayar. Crusoe’s Island menyediakan menu yang sangat bervariasi, mulai dari pasta, salad, seafood, masakan Indonesia, pizza, dan burger. Layaknya restoran di Bali, restoran ini juga menyajikan berbagai jenis minuman, mulai dari bir, cocktail, whiskey, hingga wine.

B Couple Bar n’Grill

Ketika menyusuri daerah Kartika Plaza, tidak jauh dari Pantai Kuta dan Kuta Square, saya tertarik melihat restoran ini. Restoran ini berukuran besar dengan lampu-lampu biru-kuning mentereng, membuatnya sangat “eye-catching”. Saya memilih duduk di pinggir restoran sehingga saya bisa memperhatikan hilir-mudik jalanan yang tidak seramai Legian, namun tetap terasa hidup karena banyaknya turis yang melewati jalan tersebut untuk mencari alternatif restoran di luar Legian.

Restoran ini terkenal dengan menu seafoodnya, salah satunya seafood basket yang berisi half grilled baby lobster, grilled seafood skewer, grilled fillet snapper, grilled squid, disajikan dengan steamed white rice. Menu raksasa ini bisa Anda dapatkan dengan harga Rp105.000. Oleh karena kapasitas perut yang tidak mencukupi, saya memilih untuk memesan alternatif lain, yaitu seafood tofu soup, prawn spring roll, dan roasted chicken yang disajikan dengan nasi hainan. Untuk minumnya, saya memilih Iced Peppermint tea untuk memberikan sensasi sejuk di tenggorokan di tengah cuaca Bali yang cukup lembab walau di malam hari. Sama seperti Crusoe’s Island, restoran ini juga mengolah makanannya saat pesanan dibuat sehingga Anda harus sedikit bersabar menunggu. Selama menunggu, Anda akan disuguhi live music yang dibawakan band lokal. Anda juga bisa request lagu atau bahkan unjuk kebolehan dengan bernyanyi bersama di atas panggung. Atmosfer yang diciptakan restoran ini sangat nyaman, membuat pengunjungnya betah berlama-lama. Restoran ini tempat yang cocok bagi Anda yang menghabiskan liburan bersama keluarga besar atau beberapa orang teman.

IMG 7376IMG 7407

Kualitas makanan di restoran ini patut diacungi jempol. Dari tiga menu yang saya pesan, tidak ada satupun yang mengecewakan! Prawn tofu soup yang baru pertama kali saya cicipi rasanya sangat menggugah. Dengan kuah kental yang sangat creamy, sup ini terasa gurih dengan isi udang dan tahu yang berlimpah. Begitu pula dengan lumpia udangnya. Satu porsi berisi tiga buah dengan ukuran yang cukup besar. Udang yang menjadi isi lumpia ini tidak dicacah atau dihancurkan seperti lumpia pada umumnya, namun dipotong dengan ukuran yang cukup besar. Saya benar-benar mendapatkan udang di dalamnya! Worth to try. Menu lainnya, yaitu roasted chicken juga tidak mengecewakan karena saya mendapatkan tiga jenis sambal berbeda untuk menikmati menu tersebut. Ayamnya terpanggang dengan sempurna, kulit bagian luarnya garing dan gurih, sedangkan dagingnya sangat empuk. Dari semua tempat makan yang saya datangi di Bali, restoran ini paling mencuri hati saya.

IMG 7404IMG 7402IMG 7400IMG 7396
Atmosfer yang nyaman, makanan yang nikmat, dan pelayanan yang berkualitas membuat saya tidak menyesal karena harus merogoh kocek cukup dalam untuk membayar tagihan malam itu. Restoran ini mematok harga mulai dari Rp20.000—Rp800.000 untuk sides, menu utama, hingga beragam minuman.

Ayam Betutu Gilimanuk

Setelah puas berkeliling pusat keramaian Bali, saya bergeser ke daerah lain yang tidak disentuh turis mancanegara. Tidak jauh dari Kuta, saya menemukan warung ini, Ayam Betutu Gilimanuk. Letaknya di Jalan Raya Tuban, sekitar 1,5 kilometer dari Legian. Warung ini sangat ramai pengunjung, walaupun saat itu bukan akhir pekan. Warung ini menggunakan beberapa meja panjang dengan kursi panjang yang dapat menampung sekitar 12—15 orang/meja. Berbeda dengan tempat makan sebelumnya, warung ini didominasi dengan wajah-wajah lokal. Saya menyadari ada dua orang warga negara Thailand, yang kebetulan duduk tepat di sebelah saya, saat mendengar perbincangan mereka dengan bahasa yang tidak akrab di telinga.

Tujuan saya hari itu adalah mencicipi ayam betutu khas Bali. Maka, tanpa pikir panjang saya memesan menu tersebut. Warung ini menyajikan ayam betutu hanya dalam porsi besar sehingga saya terpaksa memesan ¼ ekor ayam untuk satu porsi. Tiap porsi ayam betutu disajikan dengan kangkung rebus yang diguyur dengan sambal merah dan kacang goreng sebagai taburan. Sangat menyegarkan! Bagi Anda yang tidak suka pedas, sebaiknya berhati-hati karena kebanyakan menu betutu dibuat sangat pedas dan kaya rempah-rempah. Mungkin Anda bisa memesan khusus agar porsi milik Anda tingkat kepedasannya disesuaikan dengan selera. Lengkapi sesi makan Anda dengan sate lilit khas Bali yang terbuat dari ikan tuna giling yang dicampur dengan santan dan parutan kelapa. Sate ini memiliki rasa yang orisinil karena dibakar menggunakan batok kelapa, bukan arang kayu.

IMG 7359

Warung ini memiliki ragam makanan yang berbeda dari restoran-restoran lainnya yang saya kunjungi selama di Bali. Sangat cocok bagi Anda pecinta makanan tradisional, khususnya masakan tradisional Bali. Harga yang ditawarkan juga ramah kantong, sekitar Rp5.000—Rp50.000 untuk makanan dan minuman. Selain ayam betutu, Anda juga bisa menemukan menu lain (yang juga terkenal kenikmatannya), seperti ayam goreng dan ayam bakarnya.

Nah, jika Anda berencana menghabiskan libur Natal dan Tahun Baru di Bali, mungkin tulisan ini bisa menjadi referensi berharga untuk lebih bijak memilih restoran. Saran saya, cobalah berkeliling di sepanjang jalan raya Tuban, Singasari, Majapahit, dan Sriwijaya untuk mendapatkan alternatif tempat makan yang lebih ramah lidah dan kantong. Namun, jika Anda menginginkan keramaian dan melebur bersama turis mancanegara sambil mencicipi menu-menu western, Kuta, Legian, dan Seminyak merupakan pilihan paling tepat. Selamat berlibur!

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 7, 2024 - 0

Review MSI Prestige 13 AI EVO A1M: Laptop AI PC Super Tipis, Ringan, Kencang & Irit!

Kali ini kita kedatangan salah satu “AI PC” dari MSI.…
March 6, 2024 - 0

Review Axioo Hype 5 AMD: Laptop 5 Jutaan Sekencang & Selengkap Ini?

Laptop murah yang harganya 5 jutaan ini ternyata kuat juga…
March 5, 2024 - 0

Review ASUS Vivobook Pro 16X OLED K6604: Laptopnya Kreator Profesional!

Laptop ini cocok banget untuk cari duit terlebih bagi kalangan…
February 6, 2024 - 0

Rekomendasi Laptop Premium dari HP – Mulai 10 Jutaan

Di Video rekomendasi kali ini, kami coba pilihkan untuk kalian…

Gaming

March 8, 2024 - 0

Overwatch 2 Kolaborasi dengan Cowboy Bebop, Hadirkan Trailer Keren!

Kolaborasi antara dua buah franchise yang hadir di media yang…
March 8, 2024 - 0

Kreator Dragon Ball – Akira Toriyama Meninggal Dunia

Hampir semua anak-anak Indonesia yang sempat tumbuh besar di era…
March 7, 2024 - 0

Bukan CGI, Dragon’s Dogma 2 Gunakan Video Daging Asli untuk Animasi Memasak

Apalah arti sebuah game petualangan yang tidak mampu memberikan Anda…
March 7, 2024 - 0

Frostpunk 2 Rilis Juli 2024

Membangun kota seindah dan seefektif mungkin, menatanya serapi yang Anda…