Apa Itu Virtualisasi Data Center?
Beberapa saat lalu, JagatReview mendapat kesempatan untuk menggali lebih dalam mengenai produk FlexPod. FlexPod adalah layanan komputasi awan yang didesain oleh VMware, Cisco, dan NetApp. Untuk lebih mengenal mengenai produk tersebut, JagatReview ditemani oleh tiga orang, yaitu Steven Law, Country Manager NetApp for Emerging Countries; Kurnijanto E Sanggono, Cloud Computing & Virtualization Business Head, Cisco Indonesia; Andreas Kagawa, Country Manager VMware Indonesia.
Sebelum lebih dalam mengenal produk FlexPod, JagatReview banyak diberi pengetahuan baru mengenai virtualisasi data center oleh Andreas Kagawa. Ternyata, virtualisasi data center adalah langkah penting menuju teknologi komputasi awan. Dapat dikatakan, sebuah perusahaan belum bisa menuju ke teknologi tersebut sebelum mengaplikasikan virtualisasi data center.
Menurut Andreas, pengertian virtualisasi data center adalah melakukan konsolidasi dan pengurangan jumlah server dalam bentuk fisik. Caranya dengan menciptakan mesin virtual dalam jumlah banyak yang ditempatkan di beberapa host fisik, menggunakan shared storage dan jaringan.
Andreas juga banyak menjelaskan mengenai kelebihan dari virtualisasi server. Dengan adanya pengurangan server dalam bentuk fisik, tentunya CAPEX dan OPEX dapat dikurangi. CAPEX dapat turun hingga 60% dan biaya listrik dapat mengalami penurunan hingga 80%. Selain itu, bila ada kebutuhan penambahan server baru, penciptaan virtual mesin jauh lebih cepat daripada cara tradisional. Seorang karyawan TI bisa menciptakan virtual mesin dalam hitungan menit, sedangkan dengan cara tradisional dibutuhkan waktu berminggu-minggu, biasanya dihabiskan untuk pengadaan server dalam bentuk fisik, instalasi, dan konfigurasinya.
Andreas juga menjelaskan kelebihan dari aplikasi virtualisasi yang diberikan oleh VMware. Ketakutan beberapa orang yang mengganggap virtualisasi tidak mampu menangani masalah kritikal ternyatal salah. Beberapa feature yang ada di aplikasi VMware dapat menangani masalah tersebut. Feature tersebut adalah:
- vMotion: dapat melakukan migrasi mesin virtual secara live antar host
- High Availabity: bila satu host mengalami masalah dan down, otomatis akan me-restart virtual mesin di host yang lain
- Distributed Resource Scheduler: melakukan alokasi dan balance penempatan virtual mesin di host-host berdasarkan kapasitas dan bebannya sehingga menggaransi kinerja virtual mesin
- Fault Tolerance: melakukan fail over dengan selalu menciptakan 2 virtual mesin yang identik di 2 host yang berbeda
Virtualisasi data center adalah langkah penting menuju teknologi komputasi awan. Sudah siapkah perusahaan Anda melakukan hal tersebut?
Ingin lebih mengetaui mengenai produk FlexPod? Silahkan kunjungi link ini.