Di Masa Depan, Teknologi Berbasis Smartphone Dapat Mendeteksi Kanker
Sebuah teknologi menjanjikan di bidang kedokteran sedang dibuat secara serius oleh para ilmuwan. Teknologi ini sangat diharapkan untuk bisa digunakan di dunia kedokteran masa depan: sebuah aplikasi berbasis smartphone yang dapat digunakan untuk mendeteksi kanker. Tidak hanya itu, aplikasi ini nantinya mampu membedakan tumor, kanker, dan “rekan” berbahaya sejenisnya. Dalam tes percobaan yang telah dilakukan, aplikasi ini berhasil mengidentifikasi tumor usus yang beranjak menjadi kanker jinak dengan tingkat akurasi 88 persen. “Pengerjaan dan pematangan teknologi ini akan mendorongnya untuk dapat mendeteksi dengan tingkat akurasi 100 persen,” begitulah kutipan yang terdapat di Jurnal Science Translational Medicine. Tingkat akurasi ini masih unggul dibandingkan tingkat akurasi teknologi pendeteksi kanker pada umumnya yang hanya berkisar pada 84 persen.
foto: techgenie.com
Kelebihan teknologi ini adalah dari kecepatan pendeteksian yang hanya membutuhkan waktu satu jam saja. Tentunya, ini akan menguntungkan pasien dan juga dokter yang memeriksa karena tidak perlu menunggu waktu berhari-hari hingga berminggu-minggu untuk mendapatkan hasil pemeriksaan. Di masa depan, teknologi ini akan dapat digunakan untuk mendeteksi kanker otak, kulit, dan ovarium secara cepat dan akurat. Teknologi ini akan berjalan di sebuah smartphone yang dihubungkan dengan mesin MRI yang akan membantu mendeteksi kanker usus.
Teknologi ini sedang dalam proses pengembangan dan penyempurnaan dan direncanakan sudah dapat digunakan di seluruh rumah sakit dalam waktu tiga tahun. Namun, jangan coba-coba menggunakan teknologi ini di rumah.
foto: ingalls.org
Sebagai informasi tambahan, sebuah teknologi lainnya juga sedang dikembangkan. Teknologi ini digunakan untuk mengecek tahi lalat yang dicurigai tumbuh menjadi kanker. Para ilmuwan di Duke University di North California menggunakan laser untuk memeriksa tahi lalat dan mendeteksi perubahan menuju kanker yang dapat terlihat dari perubahan pigmen. Jika teknologi ini terbukti lebih akurat dari teknologi yang ada sebelumnya, tentunya akan menyelamatkan ribuan pasien dari operasi yang tidak diperlukan karena ketidakakuratan pemeriksaan.
Sumber: Dailymail