Google Goggles: Penelusuran Melalui Foto
Bersamaan dengan peluncuran layanan Google Voice Search versi bahasa Indonesia, Google memperkenalkan layanan Google Goggles. Layanan ini memperbolehkan pengguna melakukan penelusuran dengan cara mengambil foto menggunakan ponsel. Kedua layanan ini memantapan posisi Google sebagai search engine terbesar di dunia.
Layanan Google Goggles bisa digunakan untuk melakukan penelusuran informasi mengenai sebuah struktur bangunan. Pengguna hanya perlu menekan ikon kamera di sisi kanan search bar dan memilih atau mengambil foto baru dengan menggunakan ponsel. Google dapat memberikan informasi mengenai bangunan tersebut, dari nama hingga informasi-informasi mendetail, seperti tinggi gedung dan lokasi. Selain bangunan, layanan Google Goggles juga dapat mengenali huruf dan tulisan. Kemampuan ini membuat Google Goggles ideal untuk mencari informasi berdasarkan foto judul buku, daftar menu, logo produk serta perusahaan, dan kartu nama. Foto lukisan dan barcode pun dapat dikenali oleh layanan ini.
Derek Callow, Head of Marketing Google Southeast Asia, memperagakan penggunaan layanan Google Goggles dengan mengambil foto daftar menu restoran Italia. Google dapat menyajikan berbagai informasi mengenai menu tersebut, bahkan menerjemahkan isinya dengan Google Translate. Sayangnya, Google Goggles tidak dapat melakukan penelusuran menggunakan foto hewan, furniture, dan apparel (seperti baju dan tas). Derek Callow mengatakan layanan ini memang belum sempurna dan akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya jumlah penelusuran. Layanan ini juga belum dapat mengenali produk-produk dan bangunan di Indonesia.
Penggunaan layanan Google Goggles bergantung pada kecepatan prosesor yang disandang masing-masing ponsel dan bukan pada resolusi kameranya. Google Goggles tersedia dalam aplikasi Google Mobile App yang dapat diunduh secara gratis di Android Market (untuk perangkat Android) dan Apple App Store (untuk perangkat iPhone dan iPod Touch 4).