NostalGame: Metal Gear Solid
Kurang lebih dua minggu yang lalu, saya memainkan kembali Metal Gear Solid 4 : Guns of The Patriots dan menamatkannya. Sebuah masterpiece yang sempurna, menurut saya. Sebagai gamer yang sudah memainkan Metal Gear Solid dari seri pertama di Playstation 1 dulu, MGS 4 merupakan seri penutup plot yang tanpa cacat. Semua kompleksitas cerita dan karakter unik yang berada di keseluruhan serinya berhasil diakhiri dengan dramatis dan indah. Saya tidak bisa meminta yang lebih baik lagi dari MGS 4. Namun tunggu, kal ini kita tidak akan membicarakan game yang lahir di konsol next-gen dan baru dirilis beberapa tahun yang lalu itu. Kita akan berfokus pada salah satu game terbaik di Playstation. Game yang memulai sebuah nafas kehidupan franchise terbaik di industri ini, awal dari MGS 4 – Metal Gear Solid.
Game yang lahir dari si jenius Hideo Kojima dan Konami ini memang merupakan seri yang fenomenal di Playstation 1. Ketika developer lain masih terpaku pada game action konvensional dan RPG dengan tema yang mirip satu sama lain, Kojima menghadirkan MGS sebagai sesuatu yang jauh berbeda. Mengusung genre “Espionage Action Game”, MGS hadir dengan menggunakan elemen stealth sebagai unsur utama permainan. Desain karakter, voice acting, senjata, elemen permainan, hingga ke plot merupakan salah satu yang terbaik di masa itu. Jika Anda belum pernah memainkan Metal Gear Solid di Playstation, saya berani mengatakan, Anda bukan seorang gamer konsol.
Plot dan Setting
Plot yang ditawarkan berkisar tentang petualangan Solid Snake di Shadow Moses Island yang memiliki environment yang keras. Di sana, ia ditugaskan untuk menyelidiki dan menghancurkan Metal Gear Rex, sebuah senjata mobile yang dapat meluncurkan nuklir dari bagian manapun di dunia. Bermodalkan pengalamannya sebagai seorang prajurit yang tangguh, Snake harus menghadapi Foxhound yang berisikan tentara-tentara dengan kemampuan yang luar biasa, bahkan dapat dikatakan di luar batas manusia.
Foxhound mengancam akan meluncurkan nuklir ke wilayah Amerika jika permintaan mereka untuk mayat Big Boss tidak dipenuhi. Big Boss sendiri merupakan ayah kloning dari Solid Snake dan Liquid Snake, yang merupakan musuh utama di dalam game ini. Plot yang dihadirkan terus tumbuh dalam kompleksitas yang hampir sulit dimengerti. Kojima benar-benar menawarkan sebuah game yang menjual jalan cerita sebagai hal yang utama.