Review Motherboard Foxconn AHD1S-K: Zacate yang Hening dan Murah
Pendinginan APU dan chipset diserahkan kepada sepasang heatsink yang cukup besar. Mengapa harus besar? Karena pendinginan motherboard ini sepenuhnya pasif.
Jika dilihat dari samping, sebetulnya heatsink ini tidak terlihat istimewa, bahkan kami sedikit meragukan kemampuan heatsink ini dalam mendinginkan board ini. Memang, ukurannya cukup besar, namun apakah mampu memenuhi kebutuhan pendinginan motherboard ini? Diliputi rasa penasaran yang besar mengenai isi HSF raksasa tersebut, kami pun akhirnya membuka heatsink ini.
Ketika kami bongkar, inilah yang kami temukan. Jika dibandingkan dengan core yang didinginkan, heatsink ini terlihat besar sekali. Kami pun memahami alasan Foxconn berani mendinginkan hanya dengan pendingin pasif.
Inilah heatsink yang digunakan untuk mendinginkan APU. Terlihat cukup besar jika dibandingkan dengan pendingin heatsink. Namun, ada satu hal yang harus diperhatikan: ukuran corenya yang juga besar. Thermalpaste yang digunakan pun berbeda dengan yang digunakan chipset.
Untuk pendingin chipset, sepertinya Foxconn sudah cukup puas dengan pendingin berukuran kecil. Panas yang dihasilkannya pun akan lebih rendah, bisa diperhatikan dari ukuran corenya yang lebih kecil. Ditambah pula keputusan Foxconn untuk hanya menggunakan thermalpad biasa untuk heatsink ini. Ini cukup menunjukkan bahwa suhu yang dihasilkan pasti cukup rendah.
Setelah mencermati pendingin yang digunakan oleh motherboard ini, tak lengkap rasanya jika kita tidak mengintip “wajah” dari otak dan jantung yang menjiwai board ini.
Inilah APU E-350 dari AMD atau lebih dikenal dengan “Zacate”. Di dalamnya sudah terintegrasikan sebuah prosesor dual core dan graphics card. Jika boleh mengutip slogan AMD untuk board ini, “APU is the future”.
Tak lengkap apabila kita tidak melihat “jantung” dari motherboard ini. Chipset berkode nama Hudson ini adalah pelengkap dari prosesor Zacate. Cukup mungil ‘kan? Setelah penasaran dengan penampilan “jeroan” board ini, kami penasaran dengan penampilan motherboard ini jika dimasukkan ke dalam casing Mini-ITX.
Setelah dimasukkan ke dalam casing, terlihat ruang yang tersedia semakin sempit. Dengan posisi kipas intake yang terletak di bagian bawah, kami sempat pesimis motherboard ini mampu melewati test kami hanya mengandalkan satu kipas yang tersedia. Tapi, kami akan tetap mencoba menjalankan benchmark kali ini dengan kondisi casing tertutup dan hanya dengan satu fan intake. Apakah motherboard ini mampu berjalan dalam kondisi tersebut? Mari kita lihat bersama.