Seorang Guru Diskors Karena Sebuah Komentar Pada Halaman Facebook
Tanpa henti, media sosial dijadikan forum pelampiasan emosi para guru, mulai dari penggunaan blog hingga peluncuran situs. Kini, ada satu lagi kasus serupa yang melibatkan seorang guru di kota Patterson, Amerika Serikat, mengenai komentar yang ditulis di halaman Facebook-nya. Guru SD kelas 1 yang namanya tidak disebutkan ini dituduh telah menulis bahwa ia merasa seperti seorang kepala penjara di dalam kelas yang dipenuhi segerombolan kriminal masa depan.
Pihak sekolah tentunya tidak menganggap sepele kejadian ini. Sang guru diskors sambil menunggu hasil investigasi dari pihak sekolah. Kepala dewan sekolah, Theodore Best, mengatakan bahwa pihak sekolah tidak dapat memecat guru berdasarkan apa yang mereka tulis di halaman Facebook mereka. Namun, jika konten tersebut terbeber ke publik dan berdampak buruk bagi sekolah, pihak sekolah harus mengambil tindakan tegas. Kejadian ini juga mengundang keprihatinan masyarakat sekitar. Salah seorang warga, Barry Graham, mengungkapkan pengertiannya atas luapan emosi guru tersebut. Namun, ia menambahkan bahwa perilaku tersebut tidak sepatutnya dilakukan oleh seorang guru.
Banyaknya kejadian penggunaan media sosial yang menyeret guru-guru ke dalam berbagai permasalahan, tidak menjadikan peristiwa tersebut sebagai pelajaran yang tidak akan berulang. Ternyata, seorang pengajar pun belum tentu dapat mengambil pelajaran dari kesalahan rekan-rekannya. Apalagi, dengan adanya godaan menggunakan media sosial sebagai sarana meluapkan emosi.
Source: North Jersey