9 Summers 10 Autumns—Dari Kota Apel ke The Big Apple
Dari begitu banyak buku inspiratif yang beredar di toko-toko buku saat ini, kami tertarik dengan buku yang satu ini. Bukan karena label “Best Seller” yang membuat kami akhirnya memutuskan untuk memesan buku ini langsung dari penerbitnya, namun karena judulnya yang menggelitik “9 Summers 10 Autumns: Dari Kota Apel ke The Big Apple”. Dari judul tersebut, kami sudah bisa menebak bahwa buku ini berisi hal-hal yang berbau “Kota Malang” dan “Kota New York”.
Who is Iwan Setyawan? Jika Anda mencari informasi mengenai orang ini sekarang, dengan mudah Anda akan menemukan banyak entri yang menjelaskan mengenai dirinya dan novel pertamanya. But, who is the truly Iwan Setyawan? Apa yang membuat mantan direktur Nielsen Consumer Research cabang New York, Amerika Serikat, ini membuat sebuah novel?
Jawabannya sederhana: ia memiliki memori tak terlupakan tentang hidupnya. Novel 9 Summers 10 Autumns sedikit banyak terinspirasi dari perjalanan hidupnya hingga mencapai kesuksesan di salah satu kota besar di dunia, New York. Mari intip sedikit isi buku ini.
Novel ini berkisah tentang seorang pria asal Kota Batu, Malang, yang bekerja di New York. Pertemuannya dengan seorang anak kecil berpakaian putih-merah membuatnya mengingat seluruh kisah hidupnya yang telah lalu. Sedikit demi sedikit, pria tersebut membagi ceritanya mengenai hidup penuh kesederhanaan di rumah kecil bersama tujuh orang saudara, perjuangan mempertahankan prestasi di sekolah menengah, puji syukur atas keberhasilannya meraih PMDK di IPB, ketakutan besar saat pertama kali menginjakkan kaki ke Jakarta, hingga rasa haru tak terbendung saat ia berhasil mendapatkan sebuah kesempatan emas untuk berkarir di negara impian (hampir) semua orang, Amerika. Si pria bertemu dengan anak kecil tersebut secara berkala dan menumpahkan semua kenangan masa lalunya yang sangat berkesan dan menjadikannya sosok seperti dirinya sekarang.
Novel ini menceritakan sebuah kisah gamblang mengenai perjuangan hidup seorang anak manusia. Kita mungkin telah menemukan beberapa novel dengan tema serupa, seperti Laskar Pelangi (dan seri lanjutannya), Negeri Lima Menara (dan seri lanjutannya), dan masih banyak lagi. Namun, yang membedakan novel ini dengan novel-novel lainnya adalah kesederhanaan penceritaannya. Iwan tidak memberikan banyak “hiasan” di dalam tulisannya. Ini membuat novel ini terkesan seperti curahan hatinya. Iwan membingkai kisah-kisahnya ke dalam beberapa bagian yang dibuka dengan percakapannya dengan anak berbaju merah-putih. Sangat elegan, hangat, dan sederhana. Love it!
Bagi Anda yang menyukai novel inspiratif, buku ini bisa dijadikan rekomendasi sebagai penambah wawasan tentang makna kehidupan.
Happy reading!
Penulis:
Iwan Setyawan
Terbit:
Februari 2011
Kategori:
Novel
Harga:
Rp47.000
Jumlah halaman:
211 halaman
Penerbit:
Gramedia Pustaka Utama