Peristiwa Penting Menyulut Kehadiran Malware
Peristiwa-peristiwa penting, seperti Royal Wedding dan kematian Osama bin Laden, telah menggugah para pengguna untuk melakukan penelusuran informasi. Rasa penasaran yang seketika muncul ini terkadang membutakan pengguna terhadap validitas sebuah informasi yang dipaparkan pada situs-situs tertentu. Kelemahan ini digunakan dengan sebaik-baiknya oleh para pelaku tindak kriminal cyber.
Dengan mengandalkan kata-kata kunci yang sedang populer digunakan, para pelaku tindak kriminal cyber pun meluncurkan berbagai situs palsu. Jika link menuju situs tersebut diklik, maka pengguna secara otomatis mengunduh malware ke dalam komputernya. Robert Lipovski, analis keamanan dari ESET, melaporkan bahwa beberapa situs palsu akan memunculkan notifikasi yang menunjukkan adanya serangan virus. Kemudian, pengguna diminta untuk mengunduh software antivirus yang sebenarnya merupakan malware.
Para pelaku tindak kriminal cyber juga menggunakan modus penipuan. Kepanikan dan kepedulian banyak pengguna terhadap korban bencana, seperti tsunami di Jepang, telah memicu beberapa lembaga amal untuk mulai melakukan penggalangan dana secara online. Ini pun menjadi sasaran empuk bagi para kriminal. Pihak ESET menganjurkan kepada pengguna untuk tetap berhati-hati dengan lembaga amal yang terpampang di internet. Extension (.org) tidak menjamin keaslian sebuah lembaga amal.
Yudhi Kukuh, selaku konsultan teknis di PT. Prosperita-ESET Indonesia, mengatakan bahwa kehadiran malware tersebut memanfaatkan kelengahan dan keingintahuan orang yang disebabkan oleh kehebohan sebuah kejadian. Maka dari itu, tetaplah berhati-hati dalam memilih sumber informasi.