Review Acer Iconia Tab A500: Tablet Android Honeycomb Pertama di Indonesia
Sistem Operasi: Honeycomb
Apa yang berbeda dari Honeycomb ini dibandingkan sistem operasi Android sebelumnya? Anda tidak akan menemukan layar menu yang dapat di-slide langsung dari atas layar. Sebagai penggantinya, Honeycomb yang ada di Iconia ini menempatkan menu-menu tersebut di taskbar bagian bawah layar. Di perangkat Iconia ini, tombol home dan back terintegrasi langsung di taskbar-nya. Jadi, saat sebuah aplikasi hang, Anda masih dapat menekan soft button home yang ada di task bar tersebut. Hal ini menandakan bahwa Honeycomb mendukung multitasking.
Seperti yang sudah dikatakan di atas, Honeycomb dirancang khusus untuk perangkat berlayar besar, seperti Tablet. Oleh karena itu, sistem operasi ini mungkin tidak akan ditemukan pada perangkat smartphone. User Interface (UI)-nya pun sudah berubah total dari Froyo ke Honeycomb. Keunikan dari Honeycomb secara default adalah kemampuan untuk kembali ke home screen yang sering digunakan sehari-hari dari layar menu dengan hanya menekan tombol soft button home. Berbicara mengenai tombol soft button home di taskbar, di sebelahnya ada sebuah soft button baru, yaitu tombol yang menampilkan aplikasi yang sedang berjalan atau yang pernah dijalankan sebelumnya. Saat Anda menekan tombol baru tersebut, sebuah list aplikasi akan ditampilkan di sana. Lalu di mana letak soft button menu? Menu tersebut akan muncul dengan sendirinya saat sebuah aplikasi dijalankan, persis di sebelah soft button Recent App.
Ada lagi sebuah fasilitas baru yang ditemukan pada Honeycomb, yaitu kemampuan sistem operasi ini mengoperasikan peripheral USB tanpa driver khusus. Di slot USB setiap tablet, Anda dapat menggunakan keyboard, mouse, kontroler game, dan aksesoris seperti card reader. Google sendiri menjanjikan bahwa slot USB yang tersedia mendukung pemakaian lebih dari satu perangkat USB. Kemungkinan besar, Anda bisa mencolokkan USB Hub untuk pemakaian banyak perangkat. Sayangnya, karena keterbatasan waktu pula, kami belum sempat menguji perangkat USB apa saja yang mampu berjalan pada Iconia A500, selain keyboard.
Acer Iconia A500 memiliki default lima buah home screen. Pada saat pertama kali mendapatkannya, home screen utama yang dipakai adalah home screen tengah atau nomor tiga. Berbeda dengan Froyo, Anda dapat berpindah home screen dengan menekan bagian pinggir kiri dan kanan layar, sebagai alternatif gesture geser ke kiri dan kanan. Di Froyo atau Gingerbread, mungkin hal ini bisa dilakukan dengan menekan tombol titik yang ada pada bagian pinggir bawah atau atas layar saja.
Lalu di manakah tombol menu berada? Saat pertama kali pun saya melihat, saya cukup bingung mencari tombol ini di bagian bawah layar. Ternyata, tombol itu sudah berubah tempat dan diposisikan di bagian kanan atas layar, berdekatan dengan search bar dari Google. Tekanlah soft button tersebut dan menu dengan sederatan icon setiap aplikasi yang sudah diinstal akan langsung muncul.
Selain home screen, Acer juga memberikan sebuah tab buatan sendiri pada Iconia A500 ini. Ada empat buah tab yang dapat Anda temukan di Iconia. Semua tab tersebut sudah diklasifikasikan menurut kategorinya masing-masing. Di setiap kategori tersebut, secara otomatis (dan juga manual) terdapat icon aplikasi yang sesuai pula dengan kategorinya.
Android bawaan Iconia A500 sudah dilengkapi dengan Android Market. Jadi, pengguna Iconia A500 tidak perlu khawatir aplikasi apa saja yang mampu berjalan di tablet ini. Satu hal lagi yang menarik, Market di Iconia A500 sudah mendukung aplikasi berbayar. Uniknya, harga yang tercantum di sana bukan dalam mata uang Dollar Amerika, tetapi Rupiah! Oleh karena itu, Anda tidak perlu pusing lagi memikirkan nilai tukar Dollar Amerika ke Rupiah lagi. Selain Android Market, Anda juga akan menemukan TegraZone dari NVIDIA. TegraZone berisikan sederetan game yang sudah terbukti dapat berjalan dengan baik di platform NVIDIA ini. Selain itu, TegraZone juga menghadirkan informasi yang datang dari NVIDIA sendiri.