10 Adegan Pertarungan Paling Epik di Dunia Game
Memainkan sebuah game memang tidak ubahnya sedang menikmati sebuah sajian tontonan yang memanjakan mata, namun dengan unsur interaktif tentunya. Dengan mengusung sistem permainan dan plot yang cukup kompleks, bukanlah hal yang mudah untuk mempertahankan level ketertarikan dan adrenalin gamer di game tersebut. Salah satu cara terbaik adalah menghadirkan cut-scene di dalam game yang mampu memuat hal itu, cut-scene yang membuat para gamer merasa puas dengan setiap perjuangan yang telah mereka lakukan.
Jika kita membicarakan cut-scene di dalam game, yang paling terekam di otak tentu saja adegan-adegan pertarungan yang ada di dalamnya. Apalagi jika hadir dalam format sinematik yang membuat atmosfer permainan secara keseluruhan berubah menjadi epik seketika. Dari semua game yang pernah saya mainkan, boleh dikatakan sangat sedikit game yang menyediakan pengalaman seperti ini. Walaupun tidak semua game yang menghadirkannya dikatakan berkualitas, setidaknya cut-scene pertarungan akan selalu diingat. Apalagi jika mampu melibatkan emosi di dalamnya.
Jadi, apa saja 10 adegan pertarungan paling epik di dunia game?
10. Sora vs Roxas (Kingdom Hearts II)
Cut-scene pertarungan ini memang berlangsung dengan sangat singkat dan dilanjutkan dengan pertarungan in-game yang tidak kalah serunya. Ada beberapa alasan mengapa pertarungan ini layak masuk ke dalam list. Walaupun tidak memuat gaya pertarungan yang epik di dalamnya, pertemuan Roxas dan Sora yang sebenarnya “satu jiwa” ini adalah sesuatu yang ditunggu oleh para gamer sejak memainkan game Kingdom Hearts II dari awal. Roxas sendiri digambarkan sebagai Nobody Sora yang memang lebih kuat dengan kemampun menggunakan dua keyblade sekaligus. Ini adalah sebuah pertemuan, kontak fisik, dan pertarungan yang begitu ditunggu oleh Roxas.
9. Squall vs Seifer (Final Fantasy VIII)
Jika kita membayangkan adegan pertarungan yang paling memorable semasa kejayaan Playstation dulu, secara otomatis kita akan menjatuhkan pilihan pada kedua “pasangan” ini, Squall dan Seifer. Pertarungan yang berjalan cukup singkat di opening scene FF VIII ini memang membawa suasana epik yang sulit dilukiskan. Kekejaman dan persaingan di antaranya keduanya begitu tergambarkan. Apalagi alunan musik Liberi Fatali dari Nobuo Uematsu mengalun pelan di belakangnya, memberikan sensasi yang sulit digambarkan. Coba saja Anda menyimaknya kembali.
8. Price vs Shepherd (Call of Duty: Modern Warfare II)
Pertarungan tangan kosong, tanpa dramatisasi adalah kata yang tepat untuk menggambarkan pertarungan gurun di penghujung plot Modern Warfare II ini. Berbagai gerakan CQC (Close Quarter Combat) ala militer diperlihatkan di sini. Pertarungan ini begitu epik karena jalinan plot yang sudah dibangun dari awal. Karakter kita yang mendekati mati, mentor kita yang berada di depan mata melawan salah satu orang terkejam di dalam game, dan memori akan orang-orang yang telah ia bunuh. Penutupan dimana kita melemparkan pisau ke wajah Shepherd meninggalkan wajah puas di wajah saya. Die you As*#&le!!
7. Dante vs Nero (Devil May Cry 4)
Adegan yang ditampilkan di awal-awal gameplay Devil May Cry 4 ini memang cukup membuat tanda tanya besar di kepala. Nero dan Dante adalah dua orang tokoh utama yang akan kita gunakan di dalam game ini, namun, di sisi yang lain mereka berdua bermusuhan? Pertarungan antara Ebony-Ivory milik Dante yang melegenda melawan tangan iblis milik Nero membuat seri DMC kali ini tampil begitu epik. Apalagi mereka berdua tampil layaknya immortal yang tak bisa terluka sama sekali. But still, Dante is still cooler!
6. KOS-MOS vs T-ELOS (Xenosaga III)

Memang harus diakui bahwa Xenosaga adalah salah satu game RPG yang menuai banyak kekecewaan. Bergerak di alternate universe dari salah satu game RPG terbaik sepanjang masa, Xenogearas, game ini menuai banyak kritik karena kekakuan dan plot yang tidak terlalu menarik. Hanya ada beberapa karakter memorable yang bisa Anda temukan di game ini, salah satunya adalah KOS-MOS. Salah satu adegan pertarungan epik ada di seri terakhir yakni XENOSAGA III di mana KOS-MOS akhirnya bertemu dengan rival sejatinya yang lebih kuat, T-ELOS. Pertarungan ini tampak begitu destruktif namun sekaligus indah dipandang mata.