Computex 2011. Pameran yang digelar di Taipei, Taiwan, tersebut merupakan sebuah ajang yang sangat besar di Asia. Semua media komputer di seluruh dunia pun berlomba-lomba meliput pameran terbesar ini karena selain banyak produk yang bakal diluncurkan, setiap acara serta konferensi pers yang digelar pun sangat menarik.
Tim Jagat Review pun datang ke ajang tersebut dengan persiapan yang matang. Mulai dari hal kecil seperti obat-obatan sampai peralatan perang seperti smartphone dan laptop pun sudah kami siapkan. Akan tetapi, ada satu yang kami tidak pernah bisa kami siapkan. Apalagi kalau bukan makanan.
Jika kita pergi ke Taiwan, kita harus bersiap-siap menyantap makanan yang bagi beberapa orang diharamkan. Misalnya saja daging babi. Bagi beberapa personel tim Jagat Review, memakan makanan yang satu ini memang harus dihindari sebisa mungkin. Walaupun begitu, tidak mungkin bagi kami untuk menghindari makanan mengandung babi karena semua masakan pasti mengandung babi, mulai dari minyak sampai dagingnya. Oleh karena itu, kami hanya bisa meminimalisasinya seminim mungkin.
Untungnya, kami menemukan beberapa minimarket yang menjual makanan dengan yang kandungan babi yang minimal. Makanan itu tidak lain adalah makanan yang datang dari negeri Jepang, Onigiri. Onigiri merupakan segumpal nasi yang dibentuk segitiga, dibungkus dengan rumput laut dan memiliki isi yang bervariasi. Kami memilih salmon dan tuna mayo sebagai isinya. Jika Anda ingin tahu, Onigiri isi salmon dan tuna mayo inilah yang menjadi penyambung hidup beberapa personel tim Jagat Review selama di Taiwan.
Namun, karena ke-udik-an kami, kami mengalami kebingungan saat pertama kali membuka Onigiri. Pasalnya, nasi beserta lembar rumput lautnya terpisah oleh plastik. Sangat tidak ringkas! Ternyata, kami tidak membaca “manual” pembukaannya terlebih dahulu. Teori “RTFM” berlaku di sini (Read The Free Manual). Ternyata, membukanya sangat mudah. Seperti urutan di bawah ini.