Computex 2011: Wawancara Eksklusif Dengan NVIDIA
Wawancara kami dengan pemimpin NVIDIA Jen-sun Huang kali ini agak berbeda dengan biasanya. Jika sebelumnya pertanyaan-pertanyaan lebih diarahkan ke GeForce atau parallel computing, kali ini hanya Tegra yang menjadi topik utamanya.
Seperti yang telah Anda ketahui, Tegra adalah SoC (System on Chip) NVIDIA yang menggunakan prosesor ARM (A9) dipadu dengan VGA Geforce khusus untuk mobile (smartphone, superphone, dan tablet). Pada Computex 2011, NVIDIA memamerkan prosesor Tegra dengan 4 Core ARM yang dikenal dengan Kal-El atau Tegra3. Kami juga sempat menampilkan artikel mengenai preview kemampuan Tegra3.
Mengenai rencana ke depan untuk menyempurnakan prosesor ARM yang sudah ada, Jen-sun Huang menyatakan keyakinannya terhadap ARM A9. Dia juga menambahkan A15 akan lebih baik lagi dari A9. Jadi, tidak ada alasan untuk mengubahnya. NVIDIA hanya perlu menambah kemampuannya. NVIDIA juga berharap dapat memasukkan ARM ke semua segmen komputer, termasuk supercomputer. Dari pernyataan ini sudah jelas bahwa ARM adalah masa depan.
Superphone
Memotong semua pembicaraan, Jen-sun Huang langsung bergerak menuju prototype Superphone yang masih berada dalam tahap awal. Ternyata, Superphone menggunakan Tegra3 yang dilengkapi dengan layar 3D. Ya, kami tidak perlu menggunakan kacamata 3D untuk menggunakan Superphone! Tampak jelas bahwa sebuah demo game berbasis Unreal Engine berjalan sangat mulus pada Superphone berlayar 3D ini.
Masa Depan Pengembangan ARM
Pengembangan prosesor berbasis ARM tentu saja akan menjadi fokus utama di masa depan. hal ini sudah pasti akan menimbulkan persaingan antara produsen prosesor berbasis ARM yang sangat ketat dan banyak jenisnya. Menurut Jen-sun Huang, pengembangan prosesor ARM membutuhkan banyak Research and Development. Biaya yang besar pasti akan menjadi kendala utama. Semakin lama, kebutuhan RnD semakin membengkak. Pada akhirnya hanya perusahaan besar dengan dana RnD sangat besar yang bisa terus bersaing.
Kelebihan ARM adalah arsitektur efisien yang hemat daya, mudah diproduksi, dan murah, tambah Jen-sun. Saat ini keunggulan ARM adalah jumlah penyebarannya yang sangat banyak. Perlu diingat bahwa arsitektur SoC sendiri adalah yang paling penting. Pada akhirnya, komponen selain core CPU lebih penting dibandingkan core CPU sendiri. Sebab, efisiensi akan sangat ditentukan komponen non-core itu tersebut (VGA dan beragam tambahan lainnya). Jadi bisa disimpulkan GPU lebih penting dari CPU. Hal yang sama memang pernah dilontarkan NVIDIA beberapa tahun yang lalu, bukan?
NVIDIA Bergelut di Bidang Komunikasi
Baru-baru ini NVIDIA membeli Icera, bagaimana kelanjutannya? Mengenai pertanyaan tersebut, NVIDIA menanggapi bahwa teknologi komunikasi sangat penting di masa depan. NVIDIA sekarang sudah memiliki prosesor untuk aplikasi dan prosesor untuk komunikasi. Jadi, NVIDIA memiliki keunggulan di bidang ini karena Tegra dapat dikonfigurasikan dengan lebih fleksibel baik dari sisi harga maupun feature.
Performa Tegra
Kami juga sempat menanyakan sedikit masa depan Tegra terkait kemampuannya. Menurut Jen-sun, Tegra tidak dapat disamakan performanya ke dalam tingkatan Geforce. Mengapa demikian? GeForce dirancang untuk performa maksimum, sedangkan Tegra dirancang untuk performa maksimum dengan efisiensi tinggi. Mungkin bisa diandaikan Tegra adalah Nissan Skyline GTR dan GeForce adalah F1 Ferrari.
Kemampuan Tegra memang tidak dapat dipungkiri lagi, tetapi harganya yang tinggi masih menjadi kendala utama. Untuk mengatasi masalah ini, NVIDIA rencananya akan bekerja sama dengan partner untuk menghasilkan tablet Tegra yang murah. Masalah kompatibilitas software juga masih menjadi pekerjaan rumah NVIDIA. Android belum sepenuhnya dapat dioptimalkan kinerjanya. Jen-sun optimis seiring dengan waktu dan kerja keras, Android akan menjadi platform yang sangat baik.
Seputar efisiensi performa terhadap konsumsi daya, Jen-sun berpendapat Kal-el masih menganut “race to sleep”. Kerjakan dengan cepat, lalu istirahat. Selain itu beberapa tahap penghematan daya juga dilakukan saat pekerjaan berlangsung dengan beban rendah pada waktu lama.
Penggunaan 4 core pada Tegra3 merupakan hal yang luar biasa. Namun, apakah menambah core akan menjadi tren? Atau hanya sementara saja? Menurut Jen-sun, NVIDIA akan melakukan parallel computing. Kalau perlu sampai ribuan core dalam satu smartphone! Perlu diingat, prosesor 4 core dengan kecepatan rendah jauh lebih efisien dibandingkan 2 core dengan kecepatan tinggi.
Apakah market Tablet akan terkena imbas dari teknologi ini dan membesar dengan cepat? Sudah pasti! Jen-sun meramalkan semua orang yang belum punya akan berencana membeli atau bahkan langsung memiliki Tablet. Orang awam mungkin tidak akan mengetahui konsep penggunaan integrated graphics pada CPU.
Namun, mereka akan selalu mencari yang terbaik dan paling nyaman digunakan. Sama dengan Geforce; apapun jenis PC-nya, GeForce akan membuat semua PC menjadi lebih baik, tambah Jen-sun. Sebagai contoh, kamera saku sekarang sudah banyak, murah, dan cukup baik. Tetap saja banyak orang membeli DSLR yang lebih mahal dan besar, bukan?