Kelebihan Double-Take 5.3 dari Versi Sebelumnya
Rabu (8/6), Vision Solutions, penyedia layanan dan software ketersediaan informasi terkemuka, meluncurkan software Double-Take versi terbaru mereka, yaitu versi 5.3. Di versi terbaru ini, software Double-Take memperluas dukungan untuk lingkungan TI tervirtualisasi serta solusi disaster recovery yang lebih cepat dan mudah untuk mesin-mesin virtual. Berikut kelebihan yang dimiliki Double-Take 5.3 dibanding dengan versi-versi sebelumnya:
- Menyederhanakan pengelolaan dan proteksi lingkungan virtual: Double-Take 5.3 memungkinkan konfigurasi proteksi mesin virtual (VM) di level host sehingga menghilangkan kebutuhan untuk meng-install software dalam VM.
- Proteksi lebih baik untuk virtual cluster: Double-Take 5.3 mengintegrasi sistem replikasi data secara real-time dengan Hyper-V clustering untuk menyediakan unified local dan ketersediaan data secara remote. Petugas admin juga memiliki pilihan untuk menentukan alamat IP yang akan dipakai sebagai target sehingga menyediakan fleksibilitas yang lebih baik untuk failover.
- Perluas dukungan untuk Microsoft Exchange: Double-Take 5.3 mendukung proteksi Microsoft Exchange 2010 dalam lingkungan Database Availability Group (DAG). Kemampuan ini sangat penting bagi perusahaan yang ingin mengimplementasikan solusi disaster recovery untuk instalasi DAG di semua lingkungan dengan bandwidth teratas.
- Mendukung sistem operasi yang sudah di-update: Double-Take 5.3 mendukung Microsoft Windows Server 2008 R2 SP1.
- Menyederhanakan dan mengefektifkan operasi Failback: Double-Take 5.3 mengurangi potensi downtime selama proses failback dengan meningkatkan kemampuan untuk full-server failover dan VM failover.
- Unified console menyediakan user-interface tunggal untuk semua operasi: Vision Solutions memperluas fungsionalitas pengelolaan konsol secara terpadu dari semua model proteksi ke dalam satu layar tunggal.
Itulah enam kelebihan yang ditawarkan Vision Solutions dalam software Double-Take 5.3 yang tetap menekankan penggunaannya sebagai solusi disaster recovery. Bencana alam, kerusuhan, dan aksi rekayasa data tidak lagi menjadi risiko yang mengkhawatirkan kelangsungan hidup perusahaan. Apalagi dengan pemasangan dan penggunaan yang lebih sederhana.