Review NVIDIA (Club3D) GT520: Fermi Paling “Bungsu” untuk PC Multimedia
Graphics card. Keberadaan hardware komputer yang satu ini sudah menjadi kewajiban di sebuah PC, terutama komputer yang dirakit khusus untuk bermain game, rendering, dan aplikasi lainnya yang membutuhkan pemrosesan grafis. Seiring berjalannya waktu dan berkembang pesatnya teknologi terutama di bidang hardware komputer, semenjak diperkenalkannya Microsoft DirectX 11, kini sudah terjadi diversifikasi fungsi graphics card. Selain berfungsi utama untuk mengolah data grafis, stream prosesor di dalam GPU graphics card dapat dimanfaatkan untuk membantu beban kerja prosesor di berbagai aplikasi yang mendukung. Beberapa istilah feature yang dikenal antara lain, seperti OpenCL, CUDA, dan DirectCompute. Lalu, apakah penggunaan sebuah graphics card kini masih hanya terbatas untuk gaming atau pengolah grafis saja? Tentu saja tidak!
NVIDIA GeForce GT 520
Tanpa tingkat antusiasme yang tinggi, kali ini NVIDIA memperkenalkan sebuah graphics card dengan chip terbarunya yaitu GeForce GT 520, yang mungkin ditujukan untuk menggantikan GeForce GT 220 (DirectX 10) di segmen kelas low-end/entry level. Di gambar di atas, Anda dapat melihat arsitektur yang terdapat di dalam GPU GT 520. Secara teoretis, GPU GF109 (GT 520) ini merupakan setengah bagian dari GF108 (GT 430), dengan hanya satu buah “kompleks” SM (Stream Multiprocessor) yang berarti di dalamnya terdapat total 48 SP (Stream Processor), 4 ROP unit, dan sebuah 64 bit memory controller.
Dengan “meraba” spesifikasi raw power yang dimiliki graphics card ini, kami meramalkan kinerjanya akan sama dengan kinerja setengah GT 430 yang sebelumnya memegang titel Fermi paling bontot. Tentu saja kami sendiri tidak akan berharap lebih dari performa graphics card ini untuk gaming purpose saat ini. Namun, sebelum kita menilainya lebih jauh, mari temui terlebih dahulu bintang tamu “GT 520” ini dari produsen Club 3D.
Spesifikasi
Bintang tamu kita pada artikel kali ini, Club 3D GeForce GT 520 ternyata mendarat menuju kantor JagatReview dari tempat asalnya yang cukup jauh, yaitu Netherland/Belanda. Kami berkesempatan untuk menguji graphics card mungil ini, yang mungkin akan sedikit Anda jumpai keberadaannya dipasaran Indonesia, karena kemungkinan hanya sedikit distributor saja yang akan mendatangkannya.
Graphics card ini memiliki spesifikasi dan clock yang sama dengan reference NVIDIA GT 520, kecuali di kecepatan memory clock yang digunakan. Saat kami deteksi menggunakan GPU-Z, graphics card ini hanya menggunakan kecepatan 667 MHz di memorinya, lebih rendah dari spesifikasi standar GT 520 yang berada di kisaran 800-900 MHz.
Untuk desain form factornya sendiri, graphics card ini masih serupa dengan desain form factor standarnya yang berukuran tergolong pendek dan juga low profile yang berarti ukuran PCB dari graphics card ini hanya setengah dari graphics card pada umumnya.
NVIDIA GT 520 Feature
- Microsoft DirectX 11
- NVIDIA 3DVision
- NVIDIA SLI
- NVIDIA PhysX
- NVIDIA CUDA
- NVIDIA PureVideo HD
- Full HDMI Port
- 7.1 HD Surround Sound
- PCI Express 2.0 x16
- Low Profile Form Factor
Walaupun tidak memiliki spesifikasi yang mumpuni, graphics card ini masih mewarisi berbagai feature khas NVIDIA yang juga terdapat di “kakak-kakaknya”.