NostalGame: Dino Crisis II
Apa yang Saya Benci dari Dino Crisis II?
Serangan dari Layar Berbeda
Memastikan diri berada dalam kondisi sempurna saat beralih dari satu area ke area lain merupakan momen krusial di Dino Crisis II. Jika tidak mendapatkan serangan apa pun, Anda akan mendapatkan ekstra point untuk berbelanja. Dinosaurus-dinosaurus ini memang bukan perkara sulit untuk dikalahkan, namun cerita yang berbeda akan hadir jika mereka muncul secara tiba-tiba. Apalagi makhluk ini tidak segan melompat ke tubuh Anda dari layar yang berbeda, menghasilkan damage dalam kondisi Anda tidak siap untuk melawan. Menyebalkan? Sangat!
Auto-Aim yang Kurang Pintar
Dino Crisis II juga menghadirkan tambahan fitur untuk memastikan Anda selalu tepat sasaran ketika menembak setiap dinosaurus yang ada. Dengan sedikit fitur auto-aim, karakter Anda akan otomatis membidik musuh yang berada dalam posisi terdekat atau mengarahkan semua muntahan peluru tepat ke musuh yang berada di depan wajah karakter. Namun, hal ini berubah menjadi sebuah blunder manakala karakter Anda mulai terkepung oleh dinosaurus dalam jumlah yang banyak. Ketika Anda berusaha membunuh, katakanlah dinosaurus A, yang sering kali terjadi justru karakter Anda secara otomatis membidik dinosaurus B yang masih berada di kejauhan. Hal ini seperti ini sering membuat damage yang sebenarnya tidak perlu terjadi.
Machete dan Stungun Tak Banyak Berguna
Senjata melee sepertinya menjadi hiasan belaka di Dino Crisis II. Memang, kedua senjata ini diperlukan untuk membuka jalan atau memecahkan puzzle tertentu, namun menggunakannya sebagai senjata untuk menyerang musuh? Seperti sebuah aksi bunuh diri yang direncanakan dengan matang. Apa gunanya memilki senjata seperti ini jika Anda bisa menembak semuanya dengan tanpa rasa bersalah?
Sensasi Setelah Memainkannya Kembali
Memainkan Dino Crisis II kembali tentu saja akan menghadirkan memori dan pengalaman bermain yang menyenangkan kembali. Seperti menggali masa-masa remaja yang membahagiakan. Namun masalahnya hanya satu, game ini tidak lagi tampak mudah seperti dulu, entah karena respon fisik yang mulai mengendur seiring bertambahnya umur atau karena kontrol geraknya yang klasik sehingga sulit untuk dikendalikan. Damage seperti tidak terhindarkan.
Sensasi aksi yang dihadirkan memang masih menyenangkan, bergerak cepat dan menembaki apa pun yang berada di depan mata masih membuat adrenalin terpompa kencang. Apalagi berusaha untuk mempertahankan combo dan mendapatkan point yang banyak menghadirkan tantangan tersendiri. Suasana aksinya terasa sangat kental.
Jika Anda merupakan gamer yang tumbuh besar dengan Playstation dan sempat memainkan game ini sebelumnya, tidak ada salahnya untuk bernostalgia dengan game ini. Setidaknya, game ini tidak akan menghasilkan rasa frustrasi yang akan membuat hari Anda semakin buruk. Singkatnya waktu gameplay juga tidak akan menyita banyak waktu Anda. Kadang saya berharap agar franchise ini dihidupkan kembali untuk Playstation 3, PC, atau XBOX 360 saat ini. Semoga saja Capcom akan mewujudkannya.
Source beberapa gambar: Google