Review Hunted The Demon’s Forge: Pemburu atau Diburu?
Apa sajakah elemen yang membangun sebuah game action? Cerita yang bagus dan menyentuh? Atau cinematic seru ala Holywood? Sebenarnya, hanya satu yang menjadi akar utama sebuah game action yang bagus, yaitu permainan penuh action yang mampu meninggalkan kesan mendalam ketika memainkannya. Semua kepingan lain, seperti cerita, karakter yang gagah (atau sexy), dan ledakan yang dahsyat adalah pelengkapnya. Nah, sekarang pertanyaannya adalah; apakah Hunted mampu meracik permainannya menjadi formula ideal di atas?
Sekilas Hunted memang menjanjikan permainan yang seru bertema petualangan di abad pedang dan sihir. Melalui game ini, Anda akan dibawa mengarungi perjalanan yang penuh mara bahaya. Oleh karena itu, jangan kaget bila Anda akan bertemu sapa dengan mayat hidup, pasukan tengkorak, dan laba-laba yang besar (koreksi: sangat besar!). Lingkungan yang bertema gelap juga akan menjadi teman akrab Anda dalam perjalanan ini. Terang saja, sinar matahari merupakan musuh dari pasukan kegelapan dan tebak Anda akan bertualang di mana? Tentu saja di dunia pasukan kegelapan!
Permainan ini dimeriahkan oleh dua orang pemburu bayaran (mercenary) yang tidak terlihat seperti kebanyakan game petualangan lain. Mereka berdua, petarung ras manusia bernama Caddoc dan E’Lara, gadis Elf yang sexy, hanya mementingkan satu hal, yaitu uang. Jadi, jangan harap Anda menemukan ksatria kuda putih yang menolong orang tanpa pamrih. Petualangan mereka pada game ini juga disebabkan imbalan uang yang besar. Akan kemanakah petualangan ini membawa mereka berdua? Hal itu tentunya lebih baik bila Anda lihat sendiri.
Beralih dari ceritanya, game ini memiliki bentuk permainan yang menggabungkan sedikit elemen role playing dengan action third person camera (kamera orang ketiga). Semua gerakan yang dilakukan Caddoc dan E’Lara bergantung dari kelincahan Anda mengendalikan keyboard dan mouse. Aksi yang bisa digunakan kedua tokoh ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu serangan jarak dekat (melee) dan serangan jarak jauh (panah dan magic). Biasanya, E’Lara selalu bertugas menjadi pemanah karena memang itu keahlian Elf ‘kan? Sedangkan Caddoc yang bertubuh kekar menjadi penyerang garis depan.
Apakah peran ini sudah pasti? Tentu tidak. Anda dapat menjadikan Caddoc pemanah dan E’Lara sebagai frontliner. Namun, hal ini tidak disarankan. Pasalnya, skill yang dimiliki keduanya tidak mendukung hal tersebut. Skill yang dimiliki E’Lara adalah serangan panah. Begitu juga dengan Caddoc yang ahli serangan melee. Lalu, bagaimana dengan serangan sihir? Ternyata, keduanya memiliki kemampuan untuk menyerang dengan sihir. Walaupun cukup ampuh, sihir dalam game ini kurang bisa diandalkan. Apalagi bila Anda tidak dapat mengambil keputusan mengenai sihir apa yang tepat digunakan untuk melawan musuh tertentu. Salah menggunakan sihir dapat berakibat tidak efektifnya serangan Anda!
Serangan musuh pada game ini terbilang brutal. Bagaimana tidak? Serangan musuh yang berhasil mendarat di tubuh karakter Anda dapat mengakibatkan kerusakan yang fatal. Bahkan, tidak jarang langsung membuat permainan berakhir! Oleh karena itu, Anda harus rajin menekan tombol bertahan ketika musuh menyerang Anda. Sayangnya, perisai yang Anda miliki tidak dapat terus menerus menahan serangan musuh. Mengapa demikian? Perisai tersebut memiliki nilai endurance yang akan terus menurun ketika menerima serangan. Bila nilai tersebut mencapai titik nol, maka perisai akan pecah dan ia tidak lagi dapat melindungi Anda!