NostalGame: Bloody Roar II

Reading time:
August 12, 2011
Bloody Roar II 4

Franchise game fighting di industri game memang sudah tidak terhitung jumlahnya. Beberapa masih bertahan hingga detik ini, namun tidak sedikit yang harus mengakui keunggulan kompetitor yang lain dan mundur dari kancah persaingan. Walaupun demikian, kekalahan seperti ini tidak lantas membuat game tersebut dicap tidak berkualitas. Masalah biasanya terletak di kekuatan promosi yang tidak sebanding atau sekadar kalah popularitas belaka. Beberapa di antaranya bahkan sempat meninggalkan jejak memori yang cukup menyenangkan untuk diingat kembali. Pernahkah Anda mendengar kata Bloody Roar?

Game fighting yang sempat populer di masa kejayaan Playstation ini memang menawarkan konsep yang jauh berbeda dibandingkan game fighting sejenis di kala itu. Mengambil gameplay yang lebih mengutamakan konsep combo yang lahir dari kombinasi tombol dan gerakan yang tepat, Bloody Roar juga menghadirkan elemen lain yang cukup inovatif di kala itu. Kita tidak hanya akan bertarung dalam wujud manusia, tetapi juga Beast Form. Dengan mengumpulkan jumlah kekuatan tertentu, kita dapat berubah menjadi wujud binatang dengan daya serang lebih destruktif dan variasi serangan yang lebih beragam. Inilah yang membuat Bloody Roar menjadi berbeda.

Sayangnya, saya mengenal Bloody Roar dari seri keduanya. Sulit sekali di masa itu untuk menemukan Bloody Roar pertama, bahkan dari lingkungan pertemanan sekalipun. Terlepas dari apakah cerita di antara keduanya berhubungan atau apakah seri pertama menjadi esensi yang penting untuk dimainkan, Bloody Roar 2 harus diakui menawarkan pengalaman bermain yang sangat menyenangkan. Game yang dihadirkan oleh tim developer Eighting/Raizing dan dirilis oleh Hudson ini memang meninggalkan cukup banyak kenangan.

Jika Anda pernah memainkan game ini sebelumnya, jangan ragu untuk sedikit menggali kembali memori-memori masa lampau dan ikut bernostalgia. Mengingat kembali salah satu game bertarung paling penuh darah ini.

Plot

Bloody Roar II 21

Pernakah Anda bertanya apa yang membuat para petarung ini memiliki kekuatan untuk berubah menjadi binatang? Apa yang berusaha mereka capai dengan bertarung satu sama lain? Memang cerita dalam game fighting harus diakui tidak memegang peranan yang terlalu penting, karena pada akhirnya gamer akan langsung loncat ke mode pilihan. Akan tetapi, ada baiknya untuk sedikit memahami latar belakang di balik semua kekacauan ini.

Semua petarung yang memiliki Beast Form ini tergolong dalam satu ras bangsa bernama Zoanthropes. Seperti sosok seorang Dhampir, golongan ini mewarisi kekuatan manusia dan binatang secara maksimal tanpa kelemahan. Secerdas manusia, sekuat binatang. Eksistensi mereka sudah tercatat bahkan sebelum sejarah lahir. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kemajuan dunia, golongan Zoanthropes ini terbagi atas dua kubu besar, yakni mereka yang berjuang untuk mempertahankan eksistensi dan mereka yang tunduk kepada kekuasaan dan godaan duniawi. Perang pun dimulai.

Tylon Corporation-lah yang menjadi dalang semua kekacauan ini. Ambisi perusahaan multi global ini untuk menguasai dan mengeksploitasi kelebihan dari para Zoanthropes menjadi kunci utama dari keseluruhan plot yang dibangun. Tidak semua Zoanthropes melawan. Tidak sedikit yang kemudian memilih bekerja dengan Tylon Cop dan memburu Zoanthropes yang lain. Bloody Roar II pun dimulai!

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 27, 2024 - 0

Review Acer Predator Helios Neo 16 2024: Helios Neo Naik Kelas?

Laptop yang satu ini bukan cuma kenceng buat gaming, tapi…
March 19, 2024 - 0

Review ASUS Zenbook 14 OLED (UX3405): Laptop Ringan Idaman!

Laptop Intel Core Ultra akhirnya mulai dijual di Indonesia. Salah…
March 18, 2024 - 0

Review Huawei MateBook D 14 (2024): Bodi Metal, Kencang dan Terjangkau!

Laptop yang satu ini harusnya sudah tidak terlalu asing lagi…
March 15, 2024 - 0

Review Lenovo Yoga Slim 7i (14IMH9): Daya Tahan Baterai Laptop 2024 Harusnya Begini!

Laptop layar OLED yang satu ini ternyata baterainya irit banget…

Gaming

March 28, 2024 - 0

Ryu Ga Gotoku Punya Pengumuman Besar di Hari April Mop

Berbeda dengan sebagian besar belahan dunia yang lain, April Mop…
March 28, 2024 - 0

Relic Entertainment Pisah dari SEGA, Kembali Indie

Sebagian besar dari kita mungkin seringkali salah menyimpulkan bahwa SEGA…
March 28, 2024 - 0

Spesifikasi PC untuk Marvel Rivals

Di atas kertas, ini adalah konsep yang seharusnya bisa menuai…
March 28, 2024 - 0

Embracer Jual Dev. Borderlands ke Take-Two Interactive

Anda yang cukup mengikuti berita game dengan intens sepertinya tidak…