Review BenQ DV M11: Layak Untuk Dimiliki
Kualitas Gambar
Untuk pengujian video kami merekam scene standard lab JagatReview dalam berbagai tingkat kecerahan dan resolusi Full HD (1920x1080p). Hasil rekaman kemudian diplayback menggunakan Windows Media Player, diambil screen capturenya, dan dianalisa. Crop 100% dari rekaman tersebut ditampilkan di bawah.
Kecerahan 60 lux sudah termasuk low light dan BenQ DV M11 masih dapat memberikan gambar dengan noise yang rendah. Namun, ini dapat dibilang merupakan batas bawah camcorder ini. Kami akan lebih senang jika batas bawah berada pada nilai 40 atau 20 lux.
Selain pengujian video, kami juga mencoba memotret scene dengan berbagai tingkat ISO. Pemotretan dilakukan pada resolusi maksimal sensor, yaitu 10 megapixel, bukan pada resolusi 16 megapixel yang adalah hasil interpolasi.
Mengingat sensor yang digunakan adalah sensor kecil untuk perekaman video maka Anda memang tak perlu berharap banyak dari hasil fotonya. ISO100-400 menghasilkan gambar yang baik, meskipun ketajamannya kira-kira setara sensor 7 megapixel. Pada ISO800 noise sudah mulai mengganggu, dan semakin parah pada ISO1600. ISO3200 masih dapat digunakan jika hanya untuk ukuran web, diresize ke 1 megapixel, sementara ISO6400 sudah terlalu dipaksakan.
Kesimpulan
Jika perlu disimpulkan, DV M11 adalah camcorder yang baik. Untuk harga yang terjangkau, Anda mendapatkan camcorder Full HD dengan media penyimpanan SD card. Layar sentuh membuat pengendalian sangat intuitif, dan banyak feature-featurenya yang bermanfaat, seperti lampu video. Kami juga menyukai sentuhan-sentuhan kecil seperti tersedianya kabel HDMI dalam paket penjualan. Hasil fotonya memang tidak terlalu baik, tetapi masih masuk dalam taraf “dapat digunakan”. Sehingga, secara keseluruhan BenQ DV M11 adalah camcorder yang layak dimiliki.