Review Special Force Beta: Mampukah Bertahan di Kerasnya Persaingan?
Sebagai sebuah industri, setiap publisher dan developer game pasti mendasarkan diri pada prinsip ekonomi untuk dapat terus bertahan. Dengan pengeluaran seminim mungkin, meraih pendapatan sebesar-besarnya. Hal ini semakin terlihat ketika kita membicarakan perkembangan dunia game online di Indonesia. Banyak publisher yang mendatangkan game-game online lawas yang sudah terkenal di luar negeri dan kemudian mengadaptasikannya ke dalam pasar Indonesia. Seperti yang dilakukan oleh Dragonfly dengan game MMOFPS terbaru mereka, Special Force.
Special Force yang diperkenalkan Dragonfly pada 7 September 2011 silam adalah sebuah game MMOFPS yang cukup unik. Mengusung permainan MMOFPS yang cukup konvensional, game ini juga menghadirkan berbagai elemen lain yang tidak ditemukan di kompetitor lain. Salah satunya adalah elemen khas Indonesia yang tampaknya menjadi nilai jual utama. Special Force juga menyajikan berbagai faktor lain yang dimaksimalkan untuk menghadirkan keunikan dan identitas bagi dirinya. Apalah arti sebuah game baru jika memiliki konsep yang sama dengan game yang sudah ada sebelumnya.
Memang masih terlalu awal untuk menyimpulkan sebuah game online dari versi betanya karena potensi pengembangan yang masih luas. Namun, ada satu hal yang sulit berubah dari sebuah game online, yakni pengalaman bermain yang ia hadirkan. Terlepas dari berapa banyak elemen baru yang akan dihadirkan di dalamnya, gamer seringkali memiiki kesan umum yang tetap bertahan tentang sebuah game online. Hal tersebut lah yang akan menjadi dasar review kali ini.
Anda yang menyimak preview kami sebelumnya tentu sudah memiliki sedikit gambaran tentang apa yang ditawarkan oleh Special Force. Kini, the moment of truth, apakah Special Force mampu menawarkan sesuatu yang menarik para gamer? Simak Review ini!
Gameplay
Sebagai sebuah game MMOFPS, Special Force tentu berfokus pada genre FPS sebagai inti utama dari keseluruhan gameplay. Menggunakan senjata dari sudut pandang orang pertama, tugas Anda sangat sederhana, yakni menyelesaikan misi yang diberikan di setiap level dan tentu saja menghancurkan rintangan apa saja yang berusaha menghalangi. Fungsi utama online akan menghadirkan gamer lain sebagai musuh besar atau teman baik Anda di dalam satu dunia baru, Special Force.
Misi yang dihadirkan cukup beragam, dengan pembagian yang tidak jauh berbeda dibandingkan game MMOFPS yang lain. Misi dihadirkan berdasarkan tempat yang Anda pilih. Sebagian besar memang masih berhubungan dengan misi klasik seperti bomb defusal yang sudah sering kita temukan di judul game FPS lainnya, tetapi dengan pengalaman yang berbeda. Ada Single Battle, Team Battle, Training, dan Team Death untuk mode peran yang dapat Anda mainkan.
Lantas seperti apa gaya permainan FPS yang dihadirkan oleh Special Force ini? Seperti yang kita tahu, secara garis besar ada dua jenis MMOFPS di dunia ini: yang memang didesain untuk menghadirkan fun semata atau yang memang didesain dengan sedikit unsur “realita” di dalamnya. Salah satu unsur yang paling terlihat adalah ada atau tidaknya sistem recoil pada senjata. Pada game seperti Point Blank, gamer dapat menembak dengan kecepatan penuh tanpa perlu memikirkan akurasi dan getaran yang mungkin dihasilkan oleh senjata. Sedangkan untuk game seperti Modern Warfare atau Counter Strike, gamer dituntut untuk menggunakan senjata dengan lebih bijak, dengan penuh perhitungan seperti di dunia nyata. Untungnya, Special Forcce mengadopsi sistem yang kedua.
Serangan di Special Force akan lebih efektif jika gamer dapat menembak secara perlahan karena sistem recoil yang diadaptasikan di dalamnya. Walaupun demikian, bukan perkara mudah untuk mendapatkan satu tembakan mematikan di kepala. Headshot masih menjadi sesuatu yang mewah dan sulit untuk dilakukan. Jika peluru tak mampu, masih ada granat yang siap untuk melahirkan serangan yang lebih mematikan.
Ada satu hal yang harus menjadi kekurangan game ini, gerakan karakter yang dihadirkan tampak sangat kaku. Sulit sekali untuk bergerak dan berlari dengan cepat dari satu poin ke poin lainnya. Sensasi yang dihadirkan seperti Anda sedang berpijak di atas es yang sangat licin. Sekuat apapun Anda berlari, kaki karakter Anda hanya bergerak beberapa sentimeter. Padahal dalam sebuah game MMOFPS, kecepatan gerakan adalah poin yang sangat penting. Memang tidak fatal, namun memaksa gamer untuk mengadaptasikan diri kembali pada sistem yang baru ini.
Visualisasi Dan Mode Third Person
Kualitas grafis yang dihadirkan game ini, sayangnya, harus diakui tidak terlalu memanjakan mata. Desainnya terasa masih sangat kaku. Memang lingkungan tiga dimensi yang ia hadirkan lebih realistis dibandingkan game sekelas Counter Strike (yang notabene sudah lahir 10 tahun yang lalu), namun bukan berarti menjadikan pengalaman bermain lebih maksimal. Beberapa daerah sempit masih sulit diakses dengan sekadar melompat dan menunduk. Tekstur yang ditampilkan juga tidak penuh detail.
Lantas apakah Visualisasi ini serta merta menjadikan Special Force sebuah game yang buruk? Sama sekali tidak. Game ini masih menyertakan fitur unik yang menarik hati, salah satunya adalah mode Third Person Shooter yang tidak Anda temukan di kompetitor lain. Mode yang bisa diakses dengan tombol “Q” ini akan mengubah permainan Anda menjadi game Third Person Shooter. Kamera diambil dari sisi punggung karakter, dengan tanpa memperlihatkan senjata yang sedang dipegang. Namun layaknya memainkan Lost Planets atau Gears of Wars, crosshair yang berada di ujung senjata menjadi “mata” yang mumpuni. Anda juga bisa melihat gerakan karakter Anda dengan lebih baik, apalagi ketika berusaha menghindari peluru dari lawan.