Review Batman – Arkham City: Game Superhero Terbaik yang Pernah Ada!
Gamer pasti sudah cukup lelah mendengar kata “Adaptasi” setiap kali kata ini digunakan di dalam industri game. Menjadi sebuah momok tersendiri ketika harus menghadapi kenyataan bahwa usaha untuk menjadikan sebuah game ke dalam format hiburan yang lain atau sebaliknya justru lebih sering berujung pada blunder. Kualitas yang buruk, identitas yang hilang, hingga sensasi sama yang sulit didapatkan menjadi sesuatu yang sering gamer temukan. Adaptasi menjadi kata keramat yang dihindari. Hal ini memang sering terjadi untuk film, namun untuk komik? Tunggu dulu!
Dunia komik (khususnya DC dan Marvel) sendiri sudah berkembang menjadi sebuah entitas yang melegenda. Ceritanya yang berfokus pada kemampuan manusia-manusia super menjadi pondasi fiksi yang kuat bagi banyak orang. Bagi industri game, superhero selalu memiliki tempat tersendiri, dari generasi konsol pertama hingga kini. Berkembang dari sekedar side-scrolling, menuju MMORPG dan sandbox, karakter-karakter pembela kebenaran ini seolah tak akan pernah mati. Apakah semuanya mampu menampilkan kualitas yang dicintai para gamer? Tidak semuanya, namun beberapa harus diakui sangat berkualitas. Salah satunya adalah seri Batman yang dikembangkan oleh Rocksteady Studios.
Batman: Arkham Asylum yang dirilis pada tahun 2009 silam berhasil menarik perhatian gamer karena kemampuannya untuk memuat semua elemen yang ada pada diri Batman. Tidak sekadar hanya datang dan meminta superhero ini untuk menghajar siapapun, namun memperkuat citra dirinya sebagai seorang The Dark Knight. Kekuatan utama Batman untuk mengatasi masalah dengan teknologi dan kecerdasan serta gerak aksi nya yang lebih mengutamakan stealth menjadi kunci utama dari keseluruhan permainan. Impresi pertama yang tidak jauh berbeda juga didapatkan dari seri terbarunya, Batman: Arkham City. Impresi pertama yang memesona ini ternyata tak berhenti di situ saja. Menjajalnya lebih jauh? Anda akan jatuh cinta pada game ini.
Bagi Anda yang sudah menyimak preview kami sebelumnya tentu sudah mendapatkan gambaran akan apa yang ditawarkan oleh Batman: Arkham City, terutama dari segi tampilan dan visualisasi secara keseluruhan. Namun ternyata Batman: Arkham City menawarkan hal yang jauh lebih kaya dan besar daripada sekadar “hanya sebuah game Batman” belaka. Tentu tidak akan menjadi sesuatu yang hiperbolik untuk mengatakannya sebagai sebuah game superhero terbaik yang pernah ada di industri game. Review ini akan menjelaskannya kepada Anda.
Plot
Apa itu sebenarnya Arkham City? Bukankah kota yang dijaga Batman di komik dan film adalah Gotham City? Ini mungkin menjadi pertanyaan pertama yang Anda utarakan ketika memerhatikan judul game yang satu ini. Arkham City sebenarnya hanyalah merupakan satu sub-bagian dari Gotham City yang luas dan kebetulan menjadi tempat Anda beraksi sebagai Batman di seri terbaru ini. Melanjutkan timeline dari seri pertamanya, fasilitas ini dibangun setelah Arkham Asylum yang dulunya dipercaya dapat melindungi Gotham dari para psikopat di dalamnya ternyata tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Arkham City akhirnya dibangun sebagai fasilitas tahanan dan rehabilitasi yang baru.
Dr. Hugo Strange dan Walikota Sharp menjadi pihak yang mencetuskan ide ini. Dengan area yang jauh lebih luas dari Asylum, Arkham City akan dapat memuat semua psikopat dan penjahat Gotham City di dalam satu tempat. Hanya saja kali ini mereka dibiarkan bebas untuk mencari acara agar dapat bertahan hidup dengan kekuatan sendiri. Otoritas Gotham hanya membangun benteng dengan tingkat keamanan maksimum untuk memastikan tidak ada yang keluar dan mengancam Gotham. Akibatnya? Beberapa otak jenius di balik kejahatan besar kini memiliki “pasukannya” sendiri. Arkham City pun dilanda perang faksi antar penguasa ini.
Arkham City mungkin menjadi konsep yang begitu sempurna untuk mengatasi tingkat kejahatan Gotham yang menggila. Namun ternyata “kota” ini perlahan mulai berubah fungsi. Walikota Sharp mulai menjadikan Arkham City sebagai fasilitas untuk mempertahankan kediktatoran, tempat pembuangan semua individu yang berani menentang setiap kebijakannya, termasuk Bruce Wayne di dalamnya. Setelah sempat ditahan di dalam Arkham, Wayne mulai melihat ketidakberesan dan bertekad untuk menyelidikinya. Kali ini tentu sebagai Batman.
Kota ini ternyata jatuh dalam keadaan yang benar-benar kacau. Perang senjata dan konflik antar para penjahat besar membuat kondisi yang tidak aman bagi para tahanan politik Sharp dan tentu saja para petugas masyarakat yang diterjunkan di dalamnya. Perlahan Batman juga mempelajari bahwa Hugo Strange ternyata punya rencana yang lebih besar untuk Arkham City, sesuatu yang disebut sebagai Protocol 10. Usaha untuk menyelidiki rencana ini dan siapa dalang yang berada di balik Hugo Strange memaksa Batman untuk sekali lagi bertemu dengan para seteru abadinya. “Reuni kecil” ini seperti biasa tak akan menyenangkan bagi Batman. Kali ini bahkan lebih serius, Batman harus berjuang dalam kondisi kritis mendekati kematian sembari mencegah Protocol 10 untuk terjadi.
Jadi apa itu Protocol 10? Rencana apa yang berada di benak Hugo Strange ketika ia mendesain Arkham City ini? Siapa dalang di belakangnya? Apakah Batman akan berhasil selamat dari kondisi kritisnya atau tidak? Bagaimana kabar Joker setelah racun Titan yang ia suntikkan ke dirinya sendiri di Arkham Asylum dulu? Mengapa Batman harus bekerjasama dengan musuh besarnya? Semua jawaban ini tentu saja harus Anda temukan sendiri dengan memainkan Arkham City. I won’t spoil everything for you!