Seorang Mahasiswa Austria Menerima 1.222 Halaman Sejarah Penggunaan Facebook
Kerahasiaan data dan privasi merupakan topik yang sering dipermasalahkan sehubungan dengan penggunaan jejaring sosial. Facebook sebagai situs jejaring sosial terbesar di dunia, dengan 800 juta pengguna, pun tidak dapat mengelak dari masalah ini. Contohnya di Austria, seorang mahasiswa bernama Max Schrems meluncurkan sebuah situs yang mengecam kebijakan Facebook terhadap privasi penggunanya.
Peluncuran situs ini berawal ketika Schrems menerima sebuah CD dari Facebook yang berisi sejarah penggunaan situs jejaring sosial tersebut. Berkas yang terdiri dari 1.222 halaman itu memuat sejarah chat (bahkan yang telah dihapus oleh Schrems), “pokes” dari tahun 2008, undangan event yang tidak pernah direspon oleh Schrems, dan ratusan detail lainnya. Kejadian ini mendorong Schrems untuk meluncurkan situs “Europe vs Facebook” yang mendesak situs jejaring sosial terbesar di dunia tersebut untuk mengikuti kebijakan privasi yang telah ditentukan di Eropa.
Negara-negara di Eropa, khususnya Jerman, memang lebih memperhatikan kebijakan privasi data dibanding negara-negara di Amerika. Para pengguna internet di Amerika pun melihat adanya praktik marketing yang memungkinkan perusahaan untuk mengobservasi, menganalisis, dan meraup keuntungan dari konsumen, tanpa memedulikan hak privasi mereka. Perubahan apa yang akan dilakukan oleh Facebook dan jejaring sosial lainnya untuk mengatasi masalah ini?