Memahami Spesifikasi Tablet dan Smartphone Android
HTC, Samsung, Sony Ericsson, Motorola, Acer, dan beragam brand lain menawarkan gadget berupa smartphone dan/atau tablet PC berbasis Android. Masalahnya, bagaimana caranya memilih yang paling pas? Semua produsen menawarkan spesifikasi yang berbeda. Oleh sebab itu, kami memaparkan makna dari spesifikasi yang dimiliki produk-produk tersebut secara umum.
Prosesor dan VGA
Anda tentu dengan mudah bisa mengenali prosesor untuk PC atau notebook, bukan? Nah, untuk tablet Android, prosesor juga memegang peranan penting.
Jenis dan merek prosesor ternyata memegang peranan penting. Tidak semua prosesor 1 GHz bisa menawarkan performa yang sama. Mengapa demikian? Ini disebabkan optimalisasi operating system yang masih dalam tahap awal. Jadi, hanya prosesor-prosesor yang sudah dikenal dengan baik oleh OS Android yang bisa menawarkan performa terbaik. NVIDIA Tegra, Qualcomm, dan TI OMAP adalah contoh prosesor-prosesor yang dapat memiliki performa sangat baik.
Kecepatan prosesor juga menjadi hal yang sangat penting. Rata-rata game HD (berkualitas tinggi) untuk Android hanya bekerja dengan prosesor berkecepatan 1 GHz atau lebih. Lalu, untuk apa menggunakan prosesor 600-800HMz? Untuk smartphone dengan layar beresolusi rendah (480×320 sampai 320×240) prosesor dengan kecepatan 600-800 MHz masih cukup baik. Tentu saja, dalam rentang ini, 800 MHz tetap akan menjadi pilihan terbaik.
Prosesor multi-core adalah pilihan terbaik untuk menghadapi aplikasi atau bahkan game terbaru. Saat ini, prosesor dual-core dengan kecepatan minimal 1 GHz sudah mulai banyak ditemui pada tablet dan smartphone. Tersedianya 2 inti prosesor ini membuat proses multitasking (mengerjakan beberapa perintah secara bersamaan) menjadi lebih mudah dan ringan.
VGA yang tersedia dalam prosesor juga menentukan performa. Sama dengan memilih prosesor, VGA yang “dikenal” dengan baik oleh OS Android akan menawarkan performa yang lebih baik. Sebagai contoh, prosesor Qualcomm MSM7227 600-800 MHz dengan VGA Adreno 200 tetap akan memiliki performa yang lebih baik dibandingkan paduan prosesor dan VGA yang kurang dikenal.
Layar
Semakin tinggi resolusi layar dan ukuran fisiknya, tentu akan semakin baik, bukan? Jawabannya adalah ya dan tidak. Jawaban dari pertanyaan ini bergantung pada banyak hal.
Resolusi layar tinggi akan menguras kemampuan VGA yang tersedia dalam prosesor. Jadi, apabila Anda memilih tablet dengan resolusi tinggi tapi menggunakan prosesor+VGA berkemampuan rendah, Anda akan merasakan masalah pada performa. Sebagai contoh, layar dengan resolusi 800×480 ke atas akan terasa berat apabila hanya menggunakan prosesor 600 MHz saja. Kenyamanan baru dapat ditemui pada perpaduan prosesor 1 GHz ke atas dan VGA yang “dikenal” dengan baik oleh OS Android.
Resolusi layar rendah yang ditemui pada beberapa smartphone entry-level (480×320 sampai 320×240) seharusnya tidak akan membutuhkan tenaga berlebihan dari prosesor dan VGA.
Kerapatan pixel layar adalah hal yang memengaruhi kualitas tampilan dari sisi resolusi. Kerapatan pixel ini dihitung dari jumlah pixel yang ada di dalam bidang fisik layar. Sebagai contoh, Samsung Galaxy Y dengan layar 3.0 inci (320x240pixel) memiliki kerapatan sekitar 133ppi. Sementara Sony Ericsson Xperia Ray dengan layar 3,3 inci (854×480 pixel) memiliki kerapatan sekitar 297ppi. Note: Kerapatan di kisaran 300ppi adalah yang disebut Apple sebagai “retina display” karena mampu menampilkan gambar dan teks dengan sangat rapat, tanpa memperlihatkan sudut-sudut yang kaku.
Jenis layar akan memengaruhi kualitas tampilannya. Layar AMOLED yang digunakan Samsung, sebagai contoh, menampilkan kecerahan gambar yang sangat baik.
Layar sentuh juga menjadi pertimbangan yang perlu dipikirkan. Bedakan antara layar sentuh capacitive dan resistif. Layar sentuh yang nyaman digunakan adalah capacitive karena responsnya yang teramat baik. Tentu saja, layar sentuh capacitive tidak bisa dibilang murah. Itu sebabnya masih ada tablet berharga murah yang menggunakan layar resistif.