ICANN Perkenalkan Kebijakan Baru Generic Top Level Domain
Hari ini, bertempat di @america, Pasific Palace, Jakarta, ICANN yang diwakili oleh Chris Disspain memperkenalkan kebijakan baru terkait penggunaan Generic Top Level Domain (gTLD). Kebijakan baru terkait penamaan Generic Top Level Domain yang diusung ICANN akan mencakup berbagai jenis TLD, seperti TLD untuk komunitas, kawasan geografis, dan Internationalized Domain Name.
Berdasarkan kebijakan baru gTLD tersebut, pendaftar bebas menggunakan domain kreasinya sendiri. Suatu perusahaan bisa mendaftarkan domain dengan inisial atau nama perusahaan tersebut, misalnya “.jagatreview“. Suatu kota juga bebas mendaftarkan domain yang merepresentasikan kota tersebut. Selain itu, domain yang didaftarkan tidak lagi harus menggunakan huruf Latin. Huruf-huruf lain seperti Arab, Mandarin, dan Jepang juga bisa digunakan dalam domain baru yang didaftarkan.
Sebagai langkah awal menuju penggunaan gTLD baru tersebut, ICANN akan mulai membuka pendaftaran untuk aplikasi domain mulai tanggal 19 Januari 2012. Pendaftaran tersebut dibuka selama 90 hari dan akan berakhir di tanggal 19 April 2012. Setiap pendaftar wajib membayar biaya evaluasi sebesar US$ 185.000. Setelah tahap pendaftaran selesai, ICANN akan mulai melakukan analisis dan evaluasi untuk setiap pendaftar, yang dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 500 pendaftar. Setelah proses verifikasi selesai, proses transisi ke gTLD akan dimulai. Diharapkan di tahun 2013 mendatang, gTLD tersebut sudah dapat digunakan.
ICANN merupakan perusahaan non profit dari California, Amerika Serikat, yang bertugas untuk mengatur dan mengawasi penggunaan identitas di Internet, seperti alamat IP dan nama domain. Bulan Juni 2011 yang lalu, perusahaan yang mulai beroperasi sejak tahun 1998 ini, melalui rapat khusus yang dihadiri oleh para petingginya, memutuskan untuk mengubah serta menambahkan beberapa hal baru terkait penggunaan nama di Generic Top Level Domain (gTLD). Perubahan-perubahan yang akan segera diterapkan di tahun 2012 tersebut diharapkan dapat segera diadopsi di seluruh dunia.