Review Samsung Galaxy Note: Gabungan Smartphone dan Tablet Android Berkinerja Tinggi
Benchmark
Kami menggunakan delapan buah aplikasi benchmark dan sebuah benchmark untuk browser. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui seberapa baik hardware yang dimiliki sebuah smartphone atau tablet. Walaupun begitu, hasil benchmark belum tentu menandakan kencang atau tidaknya performa keseluruhan. Hal tersebut bergantung kepada tingkat optimalisasi produsen dari segi software terhadap hardware-nya.
Saat tablet atau smartphone (atau Note pada artikel ini) teroptimalisasi dengan benar, seharusnya kinerja berbanding lurus dengan hasil benchmark tersebut. Aplikasi benchmark yang kami gunakan dapat diunduh secara gratis. Di pengujian kali ini dan seterusnya, kami akan menggunakan aplikasi benchmark yang dapat dipakai semua orang, sehingga Anda tidak perlu membeli, atau lebih parah, membajak aplikasi yang ada. Untuk Benchmark suite keseluruhan sistem, kami menggunakan Quadrant dan AnTuTu Benchmark yang juga dapat diunduh secara gratis di Android Market. Sebagai pembanding, kami menghadirkan dua buah smartphone yang memakai SoC berbeda. Pembanding pertama adalah SoC dengan prosesor single core dengan kecepatan tinggi, Qualcomm MSM8255T dan SoC NVIDIA Tegra 2.
FPS Benchmarks
Kami menggunakan aplikasi benchmarking NeoCore dan GEARS. NeoCore merupakan aplikasi benchmark game yang menggunakan engine game dari Qualcomm. GEARS sendiri digunakan untuk menguji kemampuan OpenGL ES 1.0 dan 2.0 dari sebuah graphics processor. Tampak pada benchmark ini, NVIDIA Tegra 2 mengungguli Galaxy Note.
Nenamark 1 dan 2
Nenamark pertama dan kedua merupakan salah satu benchmark yang menguji kinerja OpenGL ES 2.0 sebuah smartphone. Perbedaan kedua benchmark tersebut terdapat pada jumlah penggambaran segitiga (polygon), di mana pada Nenamark 2 lebih banyak sehingga hasilnya lebih berat. Engine Nenamark ini juga dipakai pada game buatan mereka sendiri yang bertemakan Pinball. Pada benchmark ini, tampak NVIDIA Tegra 2 sedikit tertinggal pada Nenamark 2, tetapi lebih unggul pada Nenamark 1.
LinPack Benchmark
LinPack merupakan benchmark untuk mengukur kinerja sebuah perangkat dalam menghitung floating point. Hasilnya dalam bentuk nilai operasi floating point per detik atau MFLOPS (Million Floating Point Per Second). Semakin tinggi nilainya, semakin baik. Karena memakai prosesor yang sangat kencang, Samsung Galaxy Note mengungguli kedua pembandingnya. Bahkan pada kecepatan yang sama, Samsung Exynos dapat mengungguli MSM8255T pada pengujian single thread.
Quadrant Standard
Aplikasi gratis yang satu ini menghitung nilai dari CPU, I/O, dan GPU dengan menggunakan engine software tersendiri. Semakin tinggi nilainya, semakin baik. Di versi standar yang dapat dipakai oleh semua orang ini, perolehan yang didapat hanyalah nilai totalnya. Sudah tentu Samsung Galaxy Note pada benchmark sistem ini mengungguli kedua pembandingnya.
Benchmark Pi
Benchmark PI bertujuan untuk mengetahui seberapa baik sebuah prosesor menghitung kalkulasi Pi. Hasilnya dalam bentuk milidetik, yang berarti semakin kecil hasilnya, akan semakin baik.
PeaceKeeper
Peacekeeper merupakan sebuah benchmark gratis yang disediakan oleh Futuremark. Pengujian yang dilakukan sebagian besar adalah untuk menguji sistem dalam bernavigasi, terutama dalam akses HTML5. Dapat dilihat bahwa Qualcomm MSM 8255T hampir mengejar Samsung Galaxy Note.
AnTuTu Benchmark
AnTuTu Benchmark merupakan sebuah benchmark suite yang menguji RAM, CPU, GPU, serta Storage yang ada, termasuk SD Card bawaan. Perhitungan total nilainya cukup mudah, yaitu dengan menjumlahkan nilai perolehan dari tiap detail. Karena tidak semua smartphone Android memberikan SD Card sebagai bonus perlengkapan, kami menghadirkan dua nilai akhir yang dapat Anda jadikan patokan. Pada pengujian sistem kedua yang lebih lengkap ini, terbukti bahwa Samsung Galaxy Note lebih kencang dibanding kedua SoC lainnya.