[PR] Laporan Keuangan MTDL Tahun 2011
Penjualan 2011 sebesar Rp 4,4 triliun atau bertumbuh 11,5%.
Jakarta, 29 Maret 2012 – PT Metrodata Electronics Tbk (IDX: MTDL), sebuah perusahaan Distributor, Solusi dan Konsultan Teknologi Informasi (“TI”) pada hari ini melaporkan penjualan tahun 2011 sebesar Rp 4,4 triliun, meningkat sebesar 11,5% dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 3,9 triliun.
Sesungguhnya pertumbuhan penjualan perusahaan melebihi 11,5%, mengingat adanya perubahan struktur kepemilikan anak perusahaan di tahun 2011 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di tahun 2011, perusahaan tidak lagi mengkonsolidasikan E Metrodata Com (“EMC”) yang telah didivestasikan pada akhir tahun 2010. EMC sendiri memberikan kontribusi penjualan sebesar 15,8% dari total penjualan konsolidasi MTDL tahun 2010.
Adapun divestasi EMC di akhir tahun 2010 terkait dengan Put Option yang dilaksanakan oleh MTDL untuk memitigasi dampak dari akuisisi Sun Microsystems Inc oleh Oracle USA Inc. MTDL melakukan divestasi atas seluruh saham EMC tersebut (51% kepemilikan saham) senilai USD 8,8 juta kepada mitra venturanya-BT Frontline Pte Ltd. Sebagai informasi, sebelum divestasi, EMC memiliki 60% saham dalam PT Sun Microsystems Indonesia, di mana 40% sisanya dimiliki oleh Sun Microsystems Inc.
Di awal tahun 2011, MTDL mewujudkan harapan melalui unit bisnis distribusi yaitu PT Metrodata E Bisnis yang kini berubah menjadi PT Synnex Metrodata Indonesia (“SMI”), yang melakukan joint venture dengan King’s Eye Investment Limited, British Virgin Island (“Synnex”), salah satu anak perusahaan Synnex Technology International Corp, di mana SMI memperoleh setoran modal tambahan sebesar Rp 150 miliar dari Synnex, sehingga kepemilikan SMI menjadi 50% MTDL dan 50% Synnex. Synnex adalah perusahaan Distributor TI global ketiga terbesar di dunia yang berpusat di Taiwan.
Dampak dari divestasi EMC dan bergabungnya Synnex dalam bisnis distribusi MTDL adalah memperkuat struktur keuangan perusahaan, mengembangkan pengetahuan atas proses distribusi yang lebih efisien dan efektif, serta menambah diversifikasi produk TI yang dapat dijual.
Dengan bergabungnya Synnex ke dalam SMI (anak perusahaan), serta meningkatnya kinerja di bisnis solusi dan konsultasi TI, MTDL mampu untuk terus mendorong pertumbuhan penjualan agar laba bersih yang dihasilkan setelah “divestasi EMC” terus meningkat.
Selanjutnya biaya operasional perusahaan menurun dari Rp 276,6 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp 219,8 miliar di tahun 2011, yang tentunya selain karena tidak dikonsolidasikannya EMC juga karena program efisiensi yang telah berhasil dijalankan.
Dengan pencapaian pertumbuhan penjualan dan menurun-nya biaya operasional, MTDL berhasil meningkatkan laba bersihnya dari Rp 30,4 miliar di tahun 2010 menjadi sebesar Rp 43,4 miliar di tahun 2011 (bertumbuh 42,8%).