Malapetaka Menonton “The Avengers” di IMAX – Gandaria City XXI!
“I HATE MONDAY”, para kaum pekerja tentu saja paham dengan ungkapan yang satu ini. Sebagai hari awal dari minggu yang sibuk, hari Senin memang menjadi hari yang paling ditakuti. Namun untuk 7 Mei 2012, hari Senin menjadi jauh lebih bersahabat, setidaknya untuk saya pribadi dan reviewer Storage dan Gadget – Dimas Galih Windujati. Memutuskan untuk beristirahat sejenak dari kepenatan pekerjaan, kami memutuskan untuk mengambil satu hari libur bebas dan meluangkan waktu untuk menyaksikan salah satu film fenomenal yang sedang menjadi tren di bioskop saat ini – The Avengers. Setelah berjuang sejak hari Jumat, kami akhirnya mendapatkan tiket untuk hari ini, tentu saja lewat layanan “eksklusif” dari XXI – M-tix.
Anda yang sudah pernah menikmati pengalaman menonton di XXI tentu seringkali disuguhi kelebihan-kelebihan menggunakan M-tix, terutama dari iklan “menggoda” sebelum sebuah film diputar. Menjadi komunitas “eksklusif” penikmat film, para pengguna M-tix dapat memesan tiket secara online, tanpa perlu antri, dan dengan kemudahan menukarkan tiket di sebagian besar XXI. Maka, kami berangkat dengan rasa percaya diri bahwa setelah penantian yang begitu lama, kami akhirnya dapat menikmati The Avengers. Sebuah film terbaik tentu harus dinikmati dengan teknologi dan media tayang terbaik, bukan? Anda tentu setuju. Di kota sebesar Jakarta, hanya XXI Gandaria City yang menawarkan kesempatan untuk menikmati The Avengers dalam kualitas IMAX. Bayangkan, aksi enam superhero terbaik dalam layar super-besar dengan kejernihan dan definisi tinggi. Membayangkannya saja sudah cukup membuat kami berdua tidak sabar. Namun, nyatanya, pengalaman hari ini justru berujung pada malapetaka.
Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak pagi hari seolah menjadi petunjuk agar kami mengurungkan niat untuk menikmati The Avengers hari ini. Namun tekad sudah membulat di hati, menerobos hujan dan kemacetan, kami rela menghabiskan waktu perjalanan hingga berjam-jam untuk tiba di Gandaria City. Tentu saja, kami langsung menuju ke XXI untuk menukarkan bukti M-tix dengan tiket nyata. Namun sayangnya, loket masih tutup waktu itu, padahal waktu sudah menunjukkan pukul 12.15 siang, sementara The Avengers kami akan mulai tayang pada pukul 12.45. Waktu berjalan sangat lambat dan tidak ada tanda-tanda loket penukaran M-tix akan dibuka. Bau-bau masalah sudah tercium. Kerumunan massa pengguna M-tix juga mulai berkerumun di depan loket penukaran, bersama dengan antrian panjang para penikmat film yang masih mengantri untuk tiket yang sama.
Pukul 13.05, loket tetap belum dibuka dan tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang apa yang sebenarnya terjadi. Yang kami tahu hanyalah bahwa film The Avengers untuk versi IMAX nya sendiri tetap belum diputar, walaupun sudah melewati waktu penayangan. Apa yang sebenarnya terjadi? Usut-diusut, setelah menunggu begitu lama, kami baru mendapatkan penjelasan bahwa telah terjadi “kecerobohan” dari pihak manajemen yang tidak mengantisipasi kemungkinan terburuk dari rusaknya server M-tix. Akibatnya? Telah terjadi double-seat dalam jumlah yang tidak sedikit. Karena tidak tercatat di database (setidaknya alasan inilah yang dikemukakan oleh pihak management XXI Gandaria City), mereka menjual semua kursi untuk para penikmat film yang sudah mengantri di depan loket sejak pagi. Kekacauan pun terjadi. Di satu sisi, para pengguna M-tix yang tidak dapat masuk menuntut agar mereka dapat menikmati film ini pada jam yang sama. Sementara di sisi yang lain? Para penikmat film yang membeli tiket di loket juga menuntut agar film segera diputar, karena mereka sudah tertunda selama kurang lebih setengah jam. Setelah berargumen, mendapatkan cacian dan hardikan dari para penikmat film yang sudah duduk di theater IMAX, pihak management pun langsung memutar The Avengers begitu saja, meninggalkan kami para pengguna M-tix yang kebingungan. M-tix sebagai layanan eksklusif? Kami tidak merasakan sensasi itu sama sekali hari ini.
Untungnya, semua masalah ini dapat teratasi dengan baik oleh pihak management XXI Gandaria City. Mengakui bahwa kekacauan ini merupakan kesalahan mereka sendiri, XXI Gandaria City secara terbuka dan berani bertanggung jawab atas kesalahan yang mereka perbuat hari ini. Untuk para pengguna M-tix yang jumlahnya tidak sedikit, mereka bersedia untuk memenuhi kompensasi yang diajukan oleh setiap konsumen yang dirugikan ini, termasuk mengganti waktu tonton dan ganti rugi. Untuk penanganan krisis yang satu ini (walaupun kami sempat di”ping-pong” tanpa kejelasan), kami harus mengacungkan dua jempol untuk management XXI Gandaria City.
Akhir kisah, mimpi untuk dapat menikmati salah satu film terbaik saat ini di theater terbaik di ibukota harus berakhir sia-sia. Walaupun sudah mendapatkan kompensasi, bagi kaum pekerja seperti kami, yang tidak mudah mendapatkan hari cuti, kejadian seperti ini tetap menimbulkan kerugian non-material yang tidak bisa digantikan begitu saja. Tidak bermaksud menyudutkan, dengan niat memberikan dukungan dan kritik yang membangun, kami berharap agar XXI Gandaria City tidak lagi mengulang kesalahan yang sama di masa depan. Setidaknya, mereka dapat belajar dari kejadian menyebalkan seperti ini dan mempersiapkan diri untuk pencegahan dan penanggulangannya. Pada akhirnya, tidak ada Avengers untuk kami hari ini. Namun pantas atau tidak menunggu hingga akhir minggu untuk sebuah IMAX? Kami berharap, ia pantas.
Bagaimana dengan Anda sendiri? Pernah menjadi “korban” dari kejadian menyebalkan seperti ini, khususnya yang berhubungan dengan XXI? Silakan berbagi kisah Anda di komen.
*Penulis adalah reviewer JagatPlay. Isi dari artikel ini tidak mencerminkan sikap redaksi.