SAS Education Analytical Suite: Mendekatkan Gap Antara Dunia Bisnis dan Pendidikan
Analisis statistik merupakan bagian penting dari pertumbuhan sebuah perusahaan di industri apapun. Sayangnya, kenyataan ini tidak didukung oleh penambahan tenaga ahli statistik yang signifikan. Masalah inilah yang mendorong SAS untuk membawa solusi analitik bisnisnya ke dalam dunia pendidikan. Solusi yang dibawa adalah SAS Education Analytical Suite yang diumumkan pada hari Selasa (15/5).
“Sebagian besar perusahaan yang menggunakan solusi SAS memilih untuk membajak tenaga ahli statistik dari perusahaan lain, dibanding mengembangkan tenaga ahli baru,” aku Kristianus Yulianto, Consulting & Service Manager SAS Indonesia. Melalui SAS Education Analytical Suite, pihak universitas didorong untuk menggunakan program analitik bisnis sejak dini untuk nantinya diaplikasikan di dunia kerja. SAS Indonesia menyertakan materi mengajar, baik software maupun buku, serta data set nyata dari beragam industri secara gratis untuk mendukung proses mengajar. Dosen dan mahasiswa pun diberi kesempatan untuk belajar secara gratis melalui layanan e-Learning.
Kehadiran SAS telah disambut dengan baik oleh empat perguruan tinggi lokal yang terdiri dari Institut Pertanian Bogor, Universitas Islam Indonesia, Universitas Multimedia Nusantara, dan Universitas Bakrie. “SAS dapat memperkecil gap antara industri dan universitas sehingga perubahan pasar dapat terus diikuti oleh dunia pendidikan,” ujar Dr. Asep Saefuddin, Dosen Senior Departemen Statistika IPB.
Erwin Sukiato, Country Manager SAS Indonesia, menjelaskan bahwa peluncuran program ini merupakan bagian dari passion SAS dalam dunia pendidikan. Penetrasi SAS ke dalam dunia pendidikan telah dimulai sejak tahun 1999 di Inggris dan mulai merambah negara-negara lain pada tahun 2002. Hingga saat ini SAS telah mendukung 68 program akademik di 64 negara.