The City Egg: Mobil Telur Berpenumpang Satu
Apakah status Anda single? Sering berkendara sendirian menembus kemacetan? Jika jawaban dua pertanyaan tersebut adalah “ya”, untuk apa Anda membawa mobil bertubuh besar yang berkapasitas 10—12 orang?
Namun, itu yang sering terlihat di jalanan di kota-kota besar, khususnya Jakarta. Mobil-mobil bertubuh besar “merajai” jalanan Jakarta. Penumpangnya? Hanya satu orang yang juga berperan sebagai pengemudi. So, what’s the point?
Ide yang satu ini cukup menarik dan dapat direalisasikan untuk mengatasi masalah kemacetan yang terjadi di kota-kota besar. Seorang desainer bernama Tomasz Mikrut mendesain konsep kendaraan perkotaan yang hanya untuk satu orang. Desain tersebut diberi nama The City Egg yang memiliki bentuk seperti telur yang sangat futuristik dan sedikit cartoonish. Uniknya, keempat roda kendaraan ini berbentuk tidak bundar, bahkan bisa dikatakan asimetris. Lalu, bagaimana caranya mobil ini bisa berjalan? Jika diperhatikan dengan saksama, bagian asimetris tersebut adalah semacam velg yang menghiasi mobil ini. Di bagian dalam lapisan tersebut terdapat roda dengan ketebalan yang cukup tipis.
Hal lain yang menarik dari desain ini adalah pintunya yang berada di belakang kemudi, bukan di sebelah kanan atau kiri pengemudi seperti desain mobil pada umumnya. Di pintu tersebut pulalah terdapat sebuah jendela yang memakan ruang sampai setengah pintu. Dua kaca spion mungil “tertempel” di bagian kaca, membuat pengemudi dapat mengawasi kendaraan yang ada di belakang dan samping. Tidak ada keterangan lanjutan apakah kendaraan ini dilengkapi dengan spion tengah atau tidak.
Oleh karena diperuntukkan bagi satu penumpang saja, kendaraan ini memiliki ukuran yang ringkas, 125 cm x 111 cm x 172 cm. Kecepatan maksimal yang dapat dicapai 40 km/jam—sangat ideal untuk kendaraan perkotaan yang akan lebih sering bertemu kemacetan—yang tidak memungkinkan penggunanya unjuk keahlian menyetir dengan cara kebut-kebutan.
Ide mengenai kendaraan mungil perkotaan yang hanya untuk satu atau dua penumpang saja merupakan salah satu ide brilian untuk mengatasi sesaknya kota akibat banyaknya kendaraan—khususnya yang bertubuh besar. Apakah suatu saat kota-kota besar di seluruh dunia akan memiliki kendaraan seperti ini? We’ll see.