Abraham Lincoln Vampire Hunter: Adaptasi yang Mengecewakan
Membebaskan penduduk berkulit hitam dari perbudakan merupakan tindakan kemanusiaan yang menjadikan Abraham Lincoln sebagai salah satu tokoh penting dalam sejarah. Namun, berdasarkan novel garapan Seth Grahame-Smith, Abraham telah melakukan lebih dari sekadar membebaskan Amerika Serikat dari sistem perbudakan dan berkecipung di dunia politik. Dalam novel tersebut, presiden Amerika Serikat ke-16 itu menyimpan profesi rahasia, yaitu sebagai seorang pemburu vampir.
Memodifikasi sejarah hidup tokoh sebesar Abraham Lincoln dengan menambahkan bumbu mistis dan menempatkannya sebagai pahlawan dalam cerita tersebut merupakan konsep yang sangat menarik. Bahkan cover buku yang menampilkan Abraham berdiri tegap penuh wibawa dengan janggut khasnya di bagian depan, serta kepala vampir dan kapak penuh darah di genggaman tangannya ditampilkan di bagian belakang sudah cukup menarik perhatian. Sayangnya, saya tidak bisa mengatakan hal yang sama mengenai isi novel tersebut.
Penggunaan jurnal Abraham semasa hidup sebagai landasan cerita Abraham Lincoln: Vampire Hunter menjadikan alur cerita dalam novel terasa sangat lambat dan cenderung membosankan. Setiap detail mengenai kehidupan keluarganya, hubungan dengan orang tuanya, kesulitan yang dihadapi ketika menghadapi kematian ibunya, hingga proses adaptasi dengan keluarga barunya dieksplorasi secara mendetail.
Berbeda dengan novelnya, film adaptasi yang mengusung judul yang sama justru memotong banyak bagian membosankan tersebut. Di satu sisi, hilangnya detail sejarah hidup Abraham semasa kecil menghilangkan sisi membosankan dari cerita, tetapi di sisi lain justru bagian inilah yang membuat film Abraham Lincoln: Vampire Hunter terasa kurang menggigit.
Berawal di Indiana pada tahun 1818, Abraham Lincoln kecil (Lux Haney-Jardine) dicambuki oleh anak buah Jack Barts (Marton Csokas), karena melindungi temannya, Will (Curtis Harris), yang berusaha mengejar kedua orangtuanya yang hendak dijual sebagai budak. Untuk melindungi anaknya, Thomas Lincoln (Joseph Mawle) menyerang balik. Aksinya menyulut kemarahan Jack yang melakukan kunjungan mendadak ke kediaman Lincoln dan meracuni ibu Abraham, Nancy Lincoln (Robin McLeavy) yang sedang tidur.
Hari selanjutnya, Thomas mendapati istrinya tersebut terkapar di tempat tidur dengan penyakit yang bahkan tidak dapat diidentifikasi oleh dokter. Nancy pun meninggal. Sembilan tahun berlalu, Abraham Lincoln (Benjamin Walker) yang termotivasi oleh balas dendam, menembak kepala Jack. Namun, Jack yang ternyata adalah seorang vampir tidak terpengaruh oleh tembakan tersebut dan justru menyerang balik. Untungnya, Henry Sturgess (Dominic Cooper), seorang asing yang ditemui Abraham di bar, menolongnya dan menjelaskan bahwa vampir benar-benar ada. Ia pun menawarkan jasanya untuk melatih Abraham menjadi seorang pemburu vampir. Didorong oleh perasaan ingin membunuh Jack, Abraham menerima tawaran tersebut dan petualangannya pun dimulai.
Esensi emosional hilang di tengah aksi penuh darah
Hilangnya detail kedekatan Lincoln dengan ibunya, memperkecil kemungkinan penonton untuk mengerti secara mendalam kemarahan, kesedihan, dan hasrat yang mendorong Abraham untuk memburu dan membunuh vampir sebanyak-banyaknya. Kondisi ini menjadikan masa transisi Abraham menjadi seorang pemburu vampir terasa tawar dan kepuasan ketika melihat satu per satu vampir jatuh di atas genangan darah mereka sendiri berkat kapak kepercayaan Abraham juga kurang terasa.
Namun, jika Anda senang dengan film penuh aksi pertarungan jarak dekat dengan darah bercipratan tentunya dapat menikmati film ini. Apalagi ditambah dengan kelihaian bermain kapak yang ditampilkan oleh Benjamin Walker. Tampaknya Timur Bekmambetov menggunakan pengalamannya menggarap film bertema vampir, Night Watch dan Day Watch, serta aksi menegangkan yang penuh darah dan gerakan-gerakan spektakuler dalam Wanted dengan sangat baik. Pertarungan yang dihadapi Abraham pun mengalami gradasi dari taraf singkat dan biasa saja menjadi epik dan spektakuler di penghujung film.
Dengan Seth Grahame-Smith sebagai penulis novel dan naskah adaptasi membuat saya berharap film ini dapat menampilkan bagian-bagian terpenting dari cerita. Sayangnya, Seth justru banyak memangkas cerita-cerita di awal kehidupan Abraham yang seharusnya dapat memperkokoh fondasi dan menonjolkan esensi drama dalam Abraham Lincoln: Vampire Hunter. Kondisi ini terasa semakin parah, karena kemampuan acting para pemeran seakan yang tidak tergali secara maksimal untuk menonjolkan sisi emosional masing-masing karakter. Walaupun begitu, Abraham Lincoln: Vampire Hunter merupakan film laga-fantasi yang menghibur.
Tanggal rilis:
22 Juni 2012
Genre:
Action, horror, fantasy
Durasi:
105 menit
Sutradara:
Timur Bekmambetov
Pemain:
Benjamin Walker, Mary Elizabeth Winstead, Dominic Cooper, Anthony Mackie
Studio:
Tim Burton Productions, 20th Century Fox