Mantan Petinggi Google Ditunjuk Yahoo Sebagai CEO Baru
Akhirnya, Yahoo mendapatkan pemimpin tetap! Marissa Mayer, salah satu (mantan) petinggi Google, telah setuju untuk menduduki jabatan pemimpin di Yahoo, Chief Executive Officer (CEO) dan President.
Beberapa waktu belakangan ini, Yahoo memang belum berhasil menemukan pemimpin yang tepat. Dua CEO Yahoo sebelumnya, Carol Bartz dan Scott Thompson, hanya bekerja dalam waktu yang sangat singkat di Google. Bartz harus angkat kaki dari Yahoo setelah tidak mampu menghasilkan pendapatan yang cukup bagi Yahoo. Sedangkan Thompson terkena kasus pemalsuan ijazah gelar sarjana, sehingga ia pun harus meninggalkan Yahoo.
Mayer, lewat press rilis resmi, berkata, “Saya merasa terhormat dan gembira untuk memimpin Yahoo, satu dari tujuan premier internet dengan lebih dari 700 juta pengguna. Saya ingin segera bekerja dengan karyawan perusahaan untuk menghadirkan produk inovatif, konten, dan mempersonalisasikan pengalaman kepada pengguna dan pengiklan dari seluruh penjuru dunia”.
Siapakah sebenarnya Marissa Mayer? Mayer adalah salah satu orang penting di Google. Ia telah bergabung selama 13 tahun di Google. Bahkan, Mayer merupakan salah satu karyawan pertama Google. Ia merupakan karyawan nomor 20 di perusahaan tersebut.
Di Google, Mayer memiliki peran yang besar. Sebelum memutuskan untuk keluar, Mayer menduduki jabatan Vice President of Local, Maps, and Lovation Services. Ia bertugas untuk melakukan manajemen produk, engineering, desain, dan strategi untuk produk-produk geographical Google, termasuk Google Maps, Google Earth, Zagat, Street View, dan pencarian lokal, untuk desktop dan mobile.
Selama 13 tahun berkarir di Google, Mayer telah meluncurkan 100 produk dan feature baru Google.
Mayer merupakan satu dari beberapa wanita yang menjadi pemimpin di perusahaan industri teknologi. Beberapa pemimpin wanita lainnya adalah Meg Whitman, CEO dari HP, dan Virginia M. Rometty, pemimpin IBM.
Banyak pengamat yang menilai tepat putusan Yahoo dalam merekrut Mayer. Apakah inovasi dari Mayer mampu menyelamatkan Yahoo dari keterpurukan? Kita tunggu saja kiprahnya!