Red Hat Kembali Perkenalkan Solusi Virtualisasi
Red Hat hari ini (25/07/2012) kembali memperkenalkan solusi virtualisasi open source yang dinamakan Red Hat Enterprise Virtualization (RHEV). Red Hat mengklaim kalau produk yang satu ini jauh lebih murah dibandingkan dengan pesaingnya yang ada di pasaran dan memiliki performa yang lebih baik. Selain itu, apa lagi kelebihan dari software enterprise yang satu ini?
Red Hat diwakili oleh Demian Wong, General Manager, ASEAN, menyebut RHEV sebagai alternatif solusi virtualisasi yang lebih murah dibandingkan dengan solusi serupa yang ada di pasaran. Harga RHEV ternyata 1/7 lebih murah dibandinkan solusi yang sudah sangat dikenal di pasaran, yaitu VMware.
Demian juga menyatakan kalau solusi RHEV masih terbilang baru di pasaran. Oleh karena itu, masih banyak yang tidak percaya akan kemampuan yang diberikan RHEV. Sebagai solusinya, banyak perusahaan yang memutuskan untuk menggunakan solusi RHEV, bersamaan dengan solusi lain di pasaran. Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Red Hat terhadap para penggunanya, hanya sekitar 16% yang murni menggunakan solusi RHEV saja. Sedangkan 84% menggunakan gabungan antara VMware dan RHEV.
Saat ini, VHEL sudah digunakan di beberapa perusahaan besar di Indonesia. Salah satunya adalah Plaza Indonesia. Perwakilan dari Plaza Indonesia menyatakan kepuasannya dalam menggunakan RHEV. Awalnya, PI masih menggunakan dua buah sistem virtualisasi. Namun, dengan berjalannya waktu, PI memutuskan untuk menggunakan sistem dari RHEV saja. Alasannya adalah dari segi harga. Harga RHEV jauh berbeda dengan sistem lain yang awalnya sudah digunakan oleh PI. Memang pihak PI mengakui kalau solusi dari perusahaan pertama memiliki feature yang jauh lebih lengkap, tetapi feature tersebut tidak terlalu digunakan.
Red Hat selama ini dikenal sebagai perusahaan open source. Pertanyaannya, apakah sebaiknya pelanggan lebih memilih software open source lainnya yang tersedia secara gratis? Menurut Demian, software open source yang dikembangkan oleh komunitas sebenarnya bagus, tetapi saat terjadi masalah, akan sangat sulit untuk menemukan dukungan cepat. Sedangkan apabila si pelanggan berlangganan Red Hat, akan ada tim yang siap membantu pelanggan. Dari segi hardware pun, pihak vendor jarang ada yang mau membantu apabila hardware yang digunakan tidak certified.