[Review] Dredd: Kembalinya Aksi Sang Hakim, Juri, dan Eksekutor
Pertengahan tahun ini para penggemar film sci-fi dihibur dengan kehadiran trailer Dredd. Film garapan Pete Travis (Vantage Point) itu memang tidak berhubungan dengan Judge Dredd versi Sylvester Stallone (The Expendables 2) yang dirilis pada tahun 1995. Namun, trailer yang diluncurkan di dunia maya mengisyaratkan adanya kemiripan cerita antara Dredd dengan The Raid. Seberapa jauh kemiripan tersebut?
Sergapan Maut?
Cerita berawal di Mega-City One, sebuah kota di Amerika Utara dengan populasi 800 juta orang dan 17.000 tindak kriminal dilaporkan setiap harinya. Di tengah kota penuh kejahatan itu, muncul sebuah jenis narkoba baru yang diberi nama Slo-Mo. Sesuai namanya, obat terlarang itu mampu memperlambat persepsi penggunanya terhadap lingkungan sekitar hingga 1% dari kecepatan normal. Produksi dan distribusi narkoba itu dipegang oleh Madeline Madrigal atau Ma-Ma (Lena Headey) di sebuah gedung bernama Peach Trees.
Sebagai kriminal teratas dalam Peach Trees, Ma-Ma tidak segan-segan membunuh kompetitornya. Namun, pembunuhan terbaru yang dilakukannya justru menarik perhatian Anderson (Olivia Thirlby), seorang Judge yang berada di bawah bimbingan Judge Dredd. Keduanya pun menghampiri Peach Trees dan berhasil membekuk salah seorang anak buah Ma-Ma bernama Kay (Wood Harris). Untuk menghalangi Kay keluar dari gedung dan diinterogasi mengenai operasi Slo-Mo, Ma-Ma menutup Peach Trees dan mengumumkan perintah kepada setiap anggota gang dalam gedung tersebut untuk membunuh Dredd dan Anderson. Saat itulah perjuangan kedua Judge untuk bertahan hidup dimulai!
Slo-Mo dan Telepati
Seperti yang sudah kami singgung dalam artikel trailer Dredd, latar belakang film adaptasi komik asal Inggris itu sama sekali berbeda dengan The Raid. Kemiripannya hanya sebatas kondisi para protagonis yang terperangkap dalam sebuah gedung dengan serbuan anggota gang yang hendak membunuh mereka. Dredd pun tidak dihiasi dengan adegan baku hantam yang epik, melainkan rangkaian adegan baku tembak yang dipercantik dengan kehadiran Slo-Mo.
Penggambaran efek penggunaan Slo-Mo terlihat cantik dengan sendirinya. Warna-warni mencolok yang berkilauan di sekitar pengguna dengan persepsi kecepatan yang menurun secara drastis memberi kesan yang menenangkan. Kehadiran narkoba seperti itu terlihat semakin brilian ketika disandingkan dengan adegan baku tembak, seperti yang terjadi di Dredd. Setiap peluru yang menusuk dan menembus kulit korban diperlihatkan dengan lambat dan mendetail. Robekan daging dan muncratan darah, serta ekspresi kaget dan kesakitan terlihat sadis, tetapi di saat yang sama juga terlihat indah. Disturbingly beautiful!
Keindahan Dredd tidak berhenti di situ. Sama seperti Looper, Dredd pun menggunakan unsur kekuatan super yang berpusat kepada kekuatan pikiran. Bedanya, Looper mengangkat kekuatan telekinesis yang dimiliki oleh sejumlah karakter di sekitar tokoh utamanya, sedangkan Dredd mengangkat kemampuan telepati yang dimiliki oleh Judge Anderson. Selain menjadi bumbu penyedap, kemampuan telepati itu menjadi alasan Judge Anderson tidak mengenakan helm selama di Peach Trees sehingga paras cantik Olivia Thirlby (The Darkest Hour) terekspos sepanjang film.
Di samping itu, Olivia sukses menampilkan kerapuhan dalam karakternya yang menjadikan hubungan mentor-murid antara Anderson dan Dredd terlihat menarik, terutama di bawah ancaman kematian dan hujan peluru yang kerap menghampiri mereka. Pemilihan Lena Headey (300) sebagai tokoh antagonis dalam Dredd pun terasa pas dengan pembawaannya yang dingin dan kesan sadis, penuh intimidasi yang berhasil ditonjolkannya. Lalu, bagaimana dengan penggambaran Judge Dredd oleh Karl Urban?
Melirik balik ke daftar karakter dalam film laga yang pernah dimainkannya, kemampuan Karl dalam menampilkan ketangguhan Dredd tidak perlu dipertanyakan lagi. Dari panglima perang dalam The Lord of the Rings hingga pembunuh berdarah dingin dalam The Bourne Supremacy rasanya sudah cukup membuktikan kebolehannya dalam memainkan peran sebagai Dredd. Pembawaan karakter Dredd oleh Karl pun tidak kalah menarik dibanding versi Stallone, bahkan menurut saya lebih bagus.
Kesampingkan perbandingan tahun produksi dan perkembangan teknologi yang terjadi antara tahun 1995—2012, keindahan Dredd (2012) dibanding Judge Dredd (1995) tidak terbatas kepada pemeran utamanya. Dari segi cerita, aksi baku tembak, kostum, hingga tampilan kota yang diangkat terlihat lebih baik. Dua hal yang belum berubah adalah desain sepeda motornya yang superaneh dan kalimat kebanggaan Dredd: “I am the law!”
Tanggal rilis:
21 September 2012 (AS)
Genre:
Action, Sci-Fi
Durasi:
95 menit
Sutradara:
Pete Travis
Pemeran:
Karl Urban, Olivia Thirlby, Lena Headey
Studio:
DNA Films, IM Global, Reliance Big Pictures