Selamat Tinggal Lapdock dan Webtop
Jika Anda pernah mendengar produk keluaran Motorola bernama Lapdock dan Webtop, atau bahkan sudah memilikinya, maka Anda kini sudah menjadi kolektor. Diam-diam Motorola menghentikan produksi aksesoris dan softwarenya yang baru berusia 1 tahun tersebut karena alasan penjualan yang tidak memuaskan.
Sebenarnya kedua konsep produk tersebut tidaklah terlalu buruk dan bisa dikatakan merupakan sebuah mobile computing masa depan. Lapdock adalah sebuah aksesoris docking menyerupai laptop mungil namun tanpa prosesor, memori atau storage. Produk ini hanya akan menjadi docking yang memungkinkan pengguna laptop dan smartphone bisa menggabungkan atau bertukar fungsi. Software yang digunakan untuk membuat fungsi kedua piranti tersebut bisa berjalan adalah Webtop dimana software ini bisa membuat smartphone berfungsi sebagai otak dari laptop atau hiburan TV hub. Dengan Lapdock dan Webtop, para pengguna smartphone Motorola misal Atrix 4G atau Droid Bionic bisa menancapkan smartphonenya tersebut ke docking Lapdock dan selanjutnya bisa menjalankan beberapa fungsi komputer di smartphone, misal menjalankan browser, dan sebaliknya.
Alasan Motorola sendiri untuk menghentikan produksi produknya tersebut adalah karena kurangnya adopsi konsumen pada Lapdock dan Webtop. Hal ini salah satunya disebabkan karena pada Android v4.0 sudah dilengkapi ‘bridge’ yang bisa menjembatani kesenjangan yang ada antara tablet dan smartphone yang pada dasarnya merupakan fungsi utama dari Lapdock. Hal ini tentu saja membuat konsumen tak butuh lagi membeli sebuah aksesoris tambahan lagi untuk melakukan fungsi-fungsi tersebut.
Motorola sendiri sudah menerapkan berbagai strategi agar produk tersebut laku di pasaran. Mulai dari menurunkan harga Lapdock yang semula dipasarkan dengan harga $500 menjadi jauh lebih murah, bahkan yang terakhir dijual di DailySteals hanya $70, hingga menawarkan software Webtop dan Lapdock menjadi program bundling dengan beberapa smartphone terbaru besutannya.
Motorola berangsur-angsur akan menghilangkan software Webtop ini dari smartphone besutannya yang selama ini selalu dibenamkan setiap Motorola merilis seri baru. Motorola akan menghapus software ini dari mulai dari seri Photon Q, Droid Razr M, Droid Razr HD, dan Droid Razr Maxx HD, dan seri-seri baru lainnya sudah tidak akan dibenami software tersebut.