Sony Perkuat Lini Kamera Full-Frame di Indonesia dengan Alpha A99 dan NEX-VG900
Sony membuktikan bahwa sensor full-frame telah menjadi senjata andalan untuk memperkuat lini kameranya. Seiring dengan peluncuran kamera compact RX1, Sony menghadirkan kamera DSLT Alpha α99 dan handycam NEX-VG900 yang semuanya dipersenjatai sensor full-frame.
Sony Alpha α99
DSLT terbaru Sony itu merupakan kamera full-frame pertama dengan sistem dual AF yang menggabungkan 19 titik sensor dan 102 titik sistem focal plane phase-detection. Disandingkan dengan sensor Exmor CMOS full-frame beresolusi 24,3 megapixel dan prosesor BIONZ memungkinkan α99 menghasilkan foto berkualitas profesional.
Selain foto, α99 siap memanjakan para videografer dengan kualitas rekam Full HD 50p/25 yang memenuhi beragam spesifikasi AVCHD versi 2.0. Proses rekam video pun diperkuat dengan fitur Full-time Continuous AF Movie, output real-time Full HD video melalui HDMI, dan rekaman dual card yang tidak terputus menggunakan kedua slot media.
Sony menyertakan sebuah kontrol putar di bagian depan kamera untuk pengaturan exposure compensation, sensitivitas ISO, aperture, dan tingkat perekaman audio saat melakukan perekaman. Kontrol tersebut memiliki mekanisme putar yang hening sehingga tidak ada gangguan suara dalam video yang dihasilkan.
Sony NEX VG900
Sony menyematkan sensor Exmor CMOS full-frame ke dalam handycam terbarunya itu dengan resolusi efektif 24,3 megapixel untuk foto dan 20,3 megapixel untuk rekam video 16:9. Sama seperti lini NEX lainnya, kelebihan VG900 terletak di kemampuan mengganti lensa yang memungkinkan para videografer mengeksplorasi kreativitas lebih dalam. Disandingkan dengan jajaran lensa Carl Zeiss, handycam tersebut mampu menghasilkan efek defocus dengan mudah, gambar yang jernih dan minim noise, serta gradasi tonal yang indah.
VG900 menawarkan pilihan rekam video dalam mode progresif 25p/24p dengan Cinema Tone Gamma dan Cinema Tone Colour yang memungkinkan ketepatan kontrol atas gradasi warna. Selain itu, VG900 juga mendukung format AVCHD versi 2.0 dengan standar 50p/60p dan mode Picture Effect untuk menambahkan sentuhan artistik, baik dalam pengambilan foto maupun video.
Ketika menggunakan lensa E-mount dan A-mount, VG900 secara otomatis berganti dari pengaturan full-frame ke mode APS-C untuk hasil yang maksimal dari lensa tersebut. Jika menggunakan lensa E-mount dengan fitur zoom drive built-in, pengguna dapat menggunakan tuas seesaw untuk kontrol pembesaran yang halus.
Para pecandu videografi pun dimanjakan dengan kehadiran beragam pengaturan manual untuk aperture, shutter speed, exposure, dan white balance. Penggunaan fokus manual juga dipermudah dengan kehadiran fungsi peaking camcorder dengan tampilan pro-style. Sebagai pilihan saat melakukan framing, VG900 memiliki XGA OLED Tru-Finder dan LCD panel sentuh XtraFine berukuran 3 inci.
Sony Alpha α99 dibandrol di kisaran Rp26 juta, sedangkan Sony NEX VG900 akan dipasarkan di kisaran Rp33 juta.