Modernisasi Datacenter Lebih Hemat dan Efisien dengan Platform Intel Xeon E7
Meningkatnya kebutuhan pusat pengolah data akan performa komputasi tinggi dengan efisiensi lebih baik ternyata mendorong perusahaan-perusahaan besar untuk memperbarui server mereka dengan teknologi hardware lebih baru. Saat ini tercatat sebanyak 500 perusahaan besar telah memperbarui server UNIX/RISC mereka menjadi server berbasiskan Intel Xeon dengan sistem operasi Linux. Peralihan teknologi ini ternyata memberikan manfaat besar bagi perusahaan terutama dalam hal biaya. Peralihan teknologi tersebut, ternyata memunculkan tren dimana terjadi penurunan pendapatan dari sever UNIX/RISC dari $30 menjadi $15 miliar dari tahun 2002 hingga 2010, sedangkan server Intel Xeon meningkat $19.2 menjadi $30.5 miliar, berdasarkan data dari IDC.
Untuk performa server tertinggi, Intel menyediakan solusi berupa prosesor Xeon E7. Prosesor ini berbasiskan arsitektur Sandy Bridge E dengan proses fabrikasi 32 nm. Pada seri E7 tertinggi, prosesor tersebut dilengkapi 10 core/20 thread dengan chace sebesar 30 MB. Spesifikasi seperti itu membuat prosesor Xeon E7 siap menghadapai beban kerja sekelas mission critical yang biasanya membutuhkan sebuah server dengan performa komputasi tinggi untuk menyelesaikan beban kerja secepat mungkin.
Beberapa perusahaan yang melakukan peralihan dari server berbasis UNIX/RISC ke server Intel Xeon dengan sistem operasi Linux mampu menghemat biaya operasional server hingga jutaan dolar. Penghematan tersebut dibarengi performa komputasi yang meningkat, penurunan konsumsi daya, penurunan penggunaan rak server, dan lainnya.