Review Asus VivoBook S400C: Ultrabook dengan Layar Sentuh
Kinerja Intel HD4000
Kinerja yang di tawarkan oleh graphics Intel HD4000 cukup mumpuni menjalankan berbagai game menengah dengan baik pada settingan dan resolusi tertentu. Kami sempat menjalankan game Left4Dead 2 pada notebook ini pada resolusi 1024×768 pada settingan medium, FPS yang di dapat mencapai 31 dan cukup nyaman di mata.
Kesimpulan
Bila Anda mengingkan sensasi yang berbeda dalam menjalankan sebuah ultrabook, maka Asus VivoBook S400C akan memuaskan sensasi tersebut. Dengan adanya layar sentuh, Anda akan merasakan sesuatu yang berbeda dalam mengoperasikan sebuah perangkat notebook. Bila Anda harus berkerja, maka Anda dapat melakukannya layaknya sebuah notebook dengan keyboard, ketika Anda sedang bersantai dam melakukan browsing, mencari lagu dari play list Anda, melihat foto dan lain-lain, maka gunakan saja layar sentuhnya untuk kemudahannya.
Kinerja yang ditawarkan juga cukup tinggi dengan adanya SSD cache drive, kinerja ultrabook ini meningkat walau hanya menggunakan prosesor Intel Core i3. Anda dapat menjalankan aplikasi menengah keatas dengan baik pada ultrabook ini. Ultrabook ini bukan saja teman berkerja tetapi juga akan menjadi mesin hiburan Anda di kala senggang. Menonton film HD, mendengarkan musik dan bermain game akan lebih terpuaskan berkat pemakaian tata suara dari Sonic Master.
Bebicara soal harga, Ultrabook Asus VivoBook S400C dijual pada kisaran harga Rp 7.000.000,-. Dengan harga tersebut menurut kami cukup terjangkau untuk sebuah ultrabook yang dilengkapi dengan layar sentuh dan SSD cache drive, Anda dapat bandingkan dengan harga sebuah ultrabook pada spesifikasi yang sama.
Kelebihan
- Dimensi sedang dan tipis.
- Touch screen
- charger ringan
- USB3.0
- Tata suara SonicMaster
Kekurangan
- Casing mudah kotor pada bagian penutup layar LCD