Tips Memilih Motherboard AMD: Jangan Asal Murah

Reading time:
January 1, 2013
AMD tips aufmarker

AMD baru saja menutup tahun 2012 dengan memperkenalkan dua buah prosesor baru., yaitu Trinity dan Vischera. Salah satunya menggunakan soket yang berbeda dengan generasi terdahulu sedangkan yang lainnya masih menggunakan soket yang sama. Hal ini tentunya membuat calon pengguna prosesor-prosesor baru ini sedikit bingung ketika ingin memilih motherboard yang cocok untuk menggunakan prosesor baru tersebut. Belum lagi mempertimbangkan faktor-faktor lainnya yang penting ketika menentukan pilihan motherboard berbasis AMD yang cocok dengan kebutuhan dan dana yang Anda miliki.

Kira-kira faktor apa sajakah yang harus diperhatikan ketika memilih motherboard? Kami dari JagatReview mencoba menyajikan tips singkat dalam memilih motheboard yang menggunakan prosesor AMD.

Socket Prosesor: Socket Tepat Untuk Prosesor Yang Tepat

Pada saat ini AMD mengusung tiga jenis soket untuk prosesor mereka yang hadir pasaran. Jika dulu AMD terkenal dengan mempunyai soket yang saling kompatibel satu sama lain, kali ini solusi yang hadirkan mereka ke pasaran sedikit berbeda. Di satu sisi terdapat platform yang dikhususkan untuk kelas enthusiast dan kelas lainnya yang lebih difokuskan kepada solusi yang lebih mainstream.

Gigabyte F2A85X UP4 Board SocketArea Topview

Ketiga soket yang hadir pasaran adalah sebagai berikut :

AM3 / AM3+: Soket ini merupakan soket yang paling umum ditemui dipasaran Indonesia saat ini. Cukup wajar mengingat jumlah prosesor yang kompatibel cukup banyak. Mulai dari solusi murah yang hadir dalam bentuk seri Athlon II hingga solusi  kelas atas seperti  seri FX berbasis Bulldozer seperti FX-8150 hingga prosesor terbaru seperti FX-8350.

FM 1: Soket yang berumur kurang lebih 1,5 tahun ini merupakan solusi yang ditawarkan AMD bagi kelas mainstream. Dengan mengintegrasikan Graphic Processing Unit (GPU) ke dalam Central Processing Unit (CPU) AMD mencoba menawarkan sebuah platform yang lebih ringkas. AMD menyebut solusi ini sebagai APU atau Accelerated Processing Unit. Prosesor yang kompatibel dengan soket ini adalah APU generasi pertama seperti  seri A4,A6, A8 tipe 3xxx.

FM 2:  Soket ini merupakan penerus dari FM1. Dengan menggunakan APU generasi berikutnya yang berbasis pada arsitektur Piledriver yang juga  dilengkapi dengan GPU yang lebih bertenaga dari sebelumnya, membuat APU yang menggunakan soket ini menjadi solusi ideal untuk mainstream gaming machine. Prosesor yang diusung pun berbeda dengan pendahulunya. Socket ini kompatibel dengan APU dengan tipe seri A4, A6, A8 dan A10 dengan jenis 5xxx. Perlu diperhatikan bahwa APU yang digunakan pada socket FM 1 tidak kompatibel dengan FM2, begitu pula sebaliknya.

Cara mudah membedakan keduanya adalah perhatikan nomor seri dari APU tersebut, jika dimulai dengan 3 seperti 3870 dan 3850 maka dia merupakan prosesor FM1. Jika nomor seri APU dimulai dengan angka 5 seperti 5800K dan 5600K maka dia adalah prosesor yang menggunakan socket FM2.

Telitilah ketika memilih pasangan antara motherboard dan prosesor. Pastikan motherboard yang Anda beli cocok dengan processor yang Anda miliki.

Chipset: Sesuaikan Dengan Fitur Yang Dibutuhkan

Seperti halnya prosesor, AMD juga memiliki tiga buah chipset yang hadir dipasaran. Ketiganya merupakan pasangan dari ketiga soket prosesor yang telah kita bahas diatas.

AMD Chipset Logo

Chipset Seri 9 Untuk AM3/AM3+

Chipset ini merupakan pasangan dari prosesor yang menggunakan socket AM3/AM3+. Chipset seri 9 dari AMD masih menggunakan kombinasi dari Northbridge dan SouthBridge. Terdapat 3 pasang kombinasi dari NorthBridge dan SouthBridge yaitu 990FX + SB950, 990X + SB950 dan 970 + SB950. Apa yang membedakan ketiga kombinasi diatas dari satu sama lain? Mari kita simak tabel dibawah ini.

Chipset Seri9

Jika kita lihat diatas ketiganya hampir identikal. Yang membedakan adalah kemampuan chipset untuk menjalankan konfigurasi multi graphic card. Pada chipset 970, kemampuan ini tidak dihadirkan, sedangkan pada kombinasi 990X + SB950 mampu mendukung dua graphic card berjalan dalam konfigurasi Crossfire. Kemampuan menjalankan empat buah graphic card sekaligus hanya hadir pada chipset 990FX.

Chipset Untuk FM 1

Platform yang menggunakan socket FM1 tidak lagi menggunakan kombinasi dari Northbridge dan SouthBridge. Kombinasi tersebut diganti  dengan sebuah Fusion Controller Hubs (FCH). Terdapat dua varian FCH yang hadir untuk “menemani” APU berbasis LLANO ini, yaitu A55 dan A75. Perbedaan antara keduanya dapat kita lihat ditabel dibawah ini.

Chipset FM1

Kedua FCH diatas memiliki fungsi kurang lebih sama, tetapi terdapat perbedaan fitur yang membuatnya sedikit berbeda satu sama lain. FCH A55  mendukung 6 buat slot SATA 3GB secara native, tetapi tidak mendukung SATA 6GB dan USB 3.0. Sebaliknya, FCH A75 hanya mendukung SATA 6GB dan telah mendukung USB3.0 secara native.

Beberapa produsen mencoba menawarkan solusi kontroller eksternal untuk menambahkan  fitur SATA 6GB dan USB 3.0 pada FCH A55. Motherboard dengan solusi ini bisa menjadi alternatif untuk mendapatkan fitur yang hadir FCH A75 tanpa harus membayar harga yang lebih mahal.

Chipset Untuk FM2

Walau menggunakan socket yang berbeda, tetapi yang menarik adalah bahwa FM2 masih menggunakan chipset yang sama dengan pendahulunya. Selain dari A55 dan A75, terdapat juga FCH yang khusus dihadirkan sebagai pasangan dari FM 2 yaitu A85X. Apa yang membedakan FCH baru ini dengan kedua pendahulunya? Silahkan simak tabel dibawah ini.

Chipset FM2

Selain menghadirkan dukungan RAID 5, A85X juga menambahkan jumlah port SATA 6GB yang didukung secara native dari 6 (seperti yang didukung A75) menjadi 8 buah. Fitur lain yang ditambahkan adalah kemampuan menjalankan dua buah graphic card dalam konfigurasi multi GPU.

Pemilihan chipset yang sesuai lebih tergantung pada memutuskan fitur apa saja yang Anda butuhkan dan yang tidak dibutuhkan. Secara performa, jika dalam kondisi standard maka kemampuan antar chipset tak jauh berbeda. Perbedaan fiturlah yang menjadi kunci memilih chipset yang tepat. Perlu diingat bahwa semakin banyak fitur yang dihadirkan tentunya harga yang harus Anda bayarkan tentunya akan lebih mahal. Pikirkan baik-baik kebutuhan Anda dan seimbangkan dengan kondisi kantong.

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 7, 2024 - 0

Review MSI Prestige 13 AI EVO A1M: Laptop AI PC Super Tipis, Ringan, Kencang & Irit!

Kali ini kita kedatangan salah satu “AI PC” dari MSI.…
March 6, 2024 - 0

Review Axioo Hype 5 AMD: Laptop 5 Jutaan Sekencang & Selengkap Ini?

Laptop murah yang harganya 5 jutaan ini ternyata kuat juga…
March 5, 2024 - 0

Review ASUS Vivobook Pro 16X OLED K6604: Laptopnya Kreator Profesional!

Laptop ini cocok banget untuk cari duit terlebih bagi kalangan…
February 6, 2024 - 0

Rekomendasi Laptop Premium dari HP – Mulai 10 Jutaan

Di Video rekomendasi kali ini, kami coba pilihkan untuk kalian…

Gaming

March 7, 2024 - 0

The First Berserker: Khazan Pamer Gameplay Baru, Rasa Souls

Sulit untuk membantah bahwa teaser perdananya di The Game Awards…
March 7, 2024 - 0

Persona 3 Reload Dapat “The Answer”, Rilis Berbayar di September 2024

Apa yang berhasil dilakukan oleh ATLUS dan tim Persona dengan…
March 7, 2024 - 0

Capcom Pamer Gameplay Perdana Kunitsu-Gami: Path of the Goddess

Laporan finansial yang memecahkan rekor selama beberapa tahun terakhir memang…
March 6, 2024 - 0

Ghost of Tsushima Resmi Tuju PC, Rilis Mei 2024!

Perlahan tapi pasti, gamer PC terus menikmati perubahan kebijakan “eksklusivitas”…