Pentium E5700 (LGA775) vs Celeron G550 (LGA1155): Pertarungan Prosesor Antar Generasi
Kesimpulan
Kami memulai pengujian ini dengan tujuan untuk menyajikan alternatif bagi para pengguna yang sistem LGA 775. Banyak pengguna sistem tipe ini yang enggan beralih walaupun sistem yang mereka gunakan telah mencapai akhir umurnya. Walau tersedia alternatif yang lebih masuk akal untuk upgrade, karena reputasi yang tertempel pada beberapa tipe hardware tertentu maka keengganan upgrade tetap saja ada. Melalui pengujian ini kami berharap untuk menghilangkan mitos yang meliputi sebuah prosesor Celeron dan menyajikannya sebagai alternatif upgrade berikut Anda.
Juara Kelas Ekonomis: Celeron G550 dan LGA1155
Serangkaian pengujian yang kami lakukan telah membuktikan bahwa dalam “perang” prosesor antar generasi ini Celeron G550 menjadi pemenang mutlak. Terbukti bahwa prosesor ini lebih kencang, lebih murah dan lebih hemat daya dari prosesor pendahulunya. Kembali lagi terbukti bahwa arsitektur Sandy Bridge cukup “menyeramkan”. Walau telah dikebiri frekuensinya tetapi performa yang diusung masih lebih kencang daripada pendahulunya.
Mungkin sebelumnya, banyak yang tidak bisa membayangkan bahwa prosesor Celeron 2.6 GHz bisa mengalahkan Dual Core E5700 3.0 GHz yang legendaris. Tapi inilah teknologi yang selalu berkembang. Celeron G550 ini bahkan hadir dengan VGA yang masih cukup mumpuni untuk beberapa game 3D popular. Sebuah fitur yang tidak dimiliki oleh semua prosesor LGA775, bahkan pada Core2 Quad sekalipun.
Prosesor dengan Soket LGA1155 Menggunakan Board Murah yang Mudah Di-Upgrade
Salah satu keunggulan menyajikan sistem berbasis Celeron G550 adalah kompatibilitas chipset yang diusung motherboardnya. Dengan chipset yang sama Anda dapat menggunakan prosesor Intel di kelas lainnya seperti Core i3, i5, bahkan i7. Bahkan chipset tersebut masih kompatibel dengan prosesor dengan arsitektur Ivy Bridge terbaru. Motherboard bisa jadi inventasi yang menarik karena masih memiliki rentang upgrade yang cukup lebar. Hal yang menarik lagi, board yang digunakan berbasis chipset H61 yang sudah sangat murah (di kisaran 500ribu atau kurang).
Kami berharap dengan artikel ini, nama Celeron tidak lagi dicap sebagai lambang dari sebuah produk gagal. Shakespeare pernah berkata “Apalah arti dari sebuah nama”, mungkin inilah analogi yang baik untuk prosesor Intel yang satu ini. Sebuah nama tidak akan pernah mencerminkan performa, pengujianlah yang membuktikan semua itu. Jangan pernah percaya sesuatu produk itu jelek sampai Anda membaca review dari produk tersebut.
EDIT: Mohon maaf atas kesalahan penulisan. E5700 adalah Pentium Dual Core berbasis teknologi yang sama dengan Core2 Duo (Wolfdale) akan tetapi bukan bernama Core2 Duo.