Stocksy, Konsep Baru Layanan Stok Foto

Author
Cerira
Reading time:
April 6, 2013

Di era Internet ini, layanan penyedia stok foto semakin dibutuhkan terutama oleh situs berita online yang membutuhkan foto-foto orisinal untuk keperluan ilustrasi berita mereka. Dengan membeli foto dari layanan penyedia stok foto tersebut, selain bisa mendapatkan foto yang orisinal karena dilindungi hak cipta, situs-situs tersebut juga bisa menampilkan ilustrasi yang ekslusif tanpa harus memotret langsung objek yang dibutuhkan.

stocksy

Salah satu layanan stok foto terkemuka yang banyak dimanfaatkan oleh berbagai situs terkemuka dunia adalah iStockphoto yang didirikan pada tahun 2000 namun kemudian diakuisisi oleh Getty Images 6 tahun kemudian. Pendirinya, Bruce Livingstone yang sebenarnya ikut ‘diakuisisi’ oleh Getty Images memilih untuk mundur karena tidak cocok dengan kebijakan baru dari Getty Images. Dan pada 25 Maret lalu, Livingstone meluncurkan layanan stok foto terbaru hasil ciptaannya yang bernama Stocksy. Peluncuran ini sendiri menjadi sesuatu yang menyegarkan di saat sebelumnya terjadi perjanjian kontroversial antara Getty Images dan Google, dimana Google Drive memberikan akses ke lebih dari 5000 foto di Getty Images kepada publik dengan kompensasi yang sangat kecil bagi para fotografernya.

Kebijakan yang diberlakukan di Stocksy terasa berbeda dengan yang ada di iStockphoto dan Getty Images. Livingstone yang sebelumnya merasa bahwa demokratisasi yang dibawa iStockphoto ke pasar tidak bisa berkembang dan dia merasa bahwa masih dibutuhkan inovasi untuk bisa memberikan pembagian yang adil dan sama antara pemilik foto dan penyedia layanan, akhirnya menerapkannya di Stocksy. Stocksy hadir sebagai layanan stok foto yang kooperatif, merupakan kerjasama antara si pemilik foto dan penyedia layanan. Stocksy menjadi sebuah pasar online yang dimiliki bersama oleh para fotografer yang menjadi anggotanya dan berdedikasi untuk membayar para anggotanya tersebut dengan biaya semaksimal mungkin untuk hasil karya mereka.

Dengan model yang revolusioner, para fotografer yang menjadi anggota Stocksy akan menerima royalti 50% untuk tiap transaksi, dan 100% untuk lisensi yang diperpanjang. Lebih lanjut, 90% dari semua keuntungan yang diteima Stocksy, akan dibagikan untuk semua anggotanya pada akhir tahun.  Fotografer yang diterima dalam kerjasama semacam ‘koperasi’ foto online ini juga akan menerima hak yang sama dan memiliki suara yang sama untuk bagaimana bisnis ini dijalankan.

Menurut Livingstone, di Stocksy mereka ingin membuat pasar online untuk para forografer yang tidak hanya demokratis, namun juga adil dan berkelanjutan. Tidak ada alasan bagi para artis tersebut untuk tidak bisa mendapatkan nafkah dari hasil karya mereka. Livingstone juga yakin bahwa melalui sistem yang adil, struktur partisipatif dan kompensasi langsung yang transparan, dikombinasikan dengan pengetahuan dari pasar online dari para pendirinya, Stocksy bisa dengan cepat menjadi tempat berkumpulnya para fotografer di web. Livingstone juga menyatakan bahwa para fotografer tidak pernah bisa mencapai level partisipasi dan kontrol pada dunia stok foto dan dia yakin, Stocksy bisa mendapat kesempatan untuk mengubah industri tersebut secara permanen dan membuatnya jadi lebih baik.

Salah satu fotografer dan foto blogger terkemuka, Thomas Hawk menjadi salah satu orang yang pertama bergabung dengan Stocksy setelah merasa frustasi dengan kebijakan dari Getty Images. Bahkan Hawk telah menuliskan surat terbuka kepada Getty di blognya tentang alasan dia berhenti dari layanan Getty dan beralih ke Stocksy.

Load Comments

Gadget

March 5, 2024 - 0

Review vivo V30: Lebih Murah, Lebih Kencang dan Irit dengan Snapdragon + 3 Kamera 50 MP

vivo V30 , smartphone ini juga dibawa vivo hadir resmi…
March 5, 2024 - 0

Review realme 12 Pro+ 5G: Smartphone Berkamera Tele Periscope Paling Murah!

Kalau kalian mencari smartphone mid range dengan kamera telephoto terbaik…
January 26, 2024 - 0

Review vivo Y100 5G: Desain Premium, AMOLED 120 Hz, 5G, Snapdragon BARU!

vivo Y100 5G, ini adalah smartphone terbaru dari jajaran vivo…
December 30, 2023 - 0

Review CMF Watch Pro: Smartwatch dengan Layar 1,96 Inci AMOLED dan Desain Unik

CMF Watch Pro dibanderol dengan harga Rp1.149.000. Dengan harga tersebut…

Laptop

March 7, 2024 - 0

Review MSI Prestige 13 AI EVO A1M: Laptop AI PC Super Tipis, Ringan, Kencang & Irit!

Kali ini kita kedatangan salah satu “AI PC” dari MSI.…
March 6, 2024 - 0

Review Axioo Hype 5 AMD: Laptop 5 Jutaan Sekencang & Selengkap Ini?

Laptop murah yang harganya 5 jutaan ini ternyata kuat juga…
March 5, 2024 - 0

Review ASUS Vivobook Pro 16X OLED K6604: Laptopnya Kreator Profesional!

Laptop ini cocok banget untuk cari duit terlebih bagi kalangan…
February 6, 2024 - 0

Rekomendasi Laptop Premium dari HP – Mulai 10 Jutaan

Di Video rekomendasi kali ini, kami coba pilihkan untuk kalian…

Gaming

March 7, 2024 - 0

Bukan CGI, Dragon’s Dogma 2 Gunakan Video Daging Asli untuk Animasi Memasak

Apalah arti sebuah game petualangan yang tidak mampu memberikan Anda…
March 7, 2024 - 0

Frostpunk 2 Rilis Juli 2024

Membangun kota seindah dan seefektif mungkin, menatanya serapi yang Anda…
March 7, 2024 - 0

The First Berserker: Khazan Pamer Gameplay Baru, Rasa Souls

Sulit untuk membantah bahwa teaser perdananya di The Game Awards…
March 7, 2024 - 0

Persona 3 Reload Dapat “The Answer”, Rilis Berbayar di September 2024

Apa yang berhasil dilakukan oleh ATLUS dan tim Persona dengan…