Symantec Siap Bantu Penerapan Mobile di Dunia Bisnis
Persaingan dunia bisnis yang terus mengalami pertumbuhan cukup signifikan, tak lepas dari perananan beragam perangkat teknologi yang mampu memberikan tingkat mobilitas tinggi bagi penggunanya. Terlebih lagi, tren BYOD (Bring Yout Own Devices) yang sudah semakin mewabah, dipercaya dapat meningkatkan kenyamanan dalam bekerja bagi karyawan yang memang perusahaannya lebih banyak menjalankan bisnis berbasis mobile.
Namun, seiring perkembangan tren BYOD tersebut, memang memberikan dampak pengeluaran biaya yang lebih, tetapi bisa memberi manfaat yang cukup signifikan bagi perusahaan yang menerapkan tren tersebut. Menurut Symantec, dunia mobilitas yang diterapkan pada beberapa perusahaan, saat ini terbagi dalam dua tipe, yaitu Mobile dan Tradisional.
Bagi perusahaan tipe Mobile, tergolong juga sebagai perusahaan tipe inovator yang di motivasi oleh penggerak bisnis dengan mengandalkan mobile secara cepat, sehingga mampu meningkatkan pelayanan dan manfaat yang signifikan. Sementara itu, perusahaan tipe Tradisional yang menerapkan bisnisnya dengan mengandalkan mobile secara lamban, hanya mampu memberikan layanan dan manfaat yang jauh lebih rendah.
Menurut Fransiskus Andi Indromojo, System Engineer Symantec Indonesia menyampaikan pendapatnya mengenai kedua tipe perusahaan tersebut bahwa, “Perusahaan tipe Mobile bukan berarti lebih baik dari Tradisional. Beberapa perusahaan yang tergolong tipe Tradisional, lebih memiliki tingkat keamanan yang tinggi karena lebih mementingkan data customer-nya, sehingga kedua tipe perusahaan tersebut sama bagusnya“.
Belum lama ini, Symantec Corp. melakukan survei State of Mobility 2013 (Nasdaq: SYMC) bahwa beberapa perusahaan tipe Mobile secara global mencapai hingga 86 persen. Untuk itu, Symantec Indonesia ingin turut berperan membantu perusahaan di Indonesia yang ingin menerapkan bisnisnya di dunia mobile, demi meningkatkan produktivitas dan manfaat yang lebih baik.
Marie Pettersson, Senior Product Marketing Manager untuk Mobile dan Security Symantec di Asia Pasifik dan Jepang, turut menyampaikan, “Sejumlah isu menuntut perhatian teknologi informasi masa kini seperti halnya mobilitas. Saat ini, semakin banyak perusahaan di Indonesia yang memandang mobilitas sebagai alat untuk meningkatkan produktivitas dan manfaatnya lebih banyak ketimbang resiko yang didapat”.