Belanja Teknologi Konsumen Indonesia Terbanyak Ketiga di Dunia
Pesatnya pertumbuhan produk teknologi baru yang masuk, turut menjadi daya tarik sebagian besar konsumen di Indonesia guna memilikinya. Konsumen Indonesia sendiri berada di posisi ketiga di dunia dalam membelanjakan dana cadangan mereka untuk berbagai produk teknologi atau elektronik baru.
Indonesia bersama tiga negara Asia Tenggara lainnya menempati posisi empat teratas dari Top 10 sebagai negara terbanyak di dunia dalam belanja berbagai perangkat teknologi baru. Konsumen Thailand menempati posisi pertama sebanyak 35 persen, dikuti dengan Vietnam 32 persen, lalu Indonesia dan Filipina sama-sama memperoleh 31 persen. Perolehan ini lebih tinggi dari rata-rata global yang hanya memberikan porsi sekitar 25 persen.
Demikian menurut survei hasil kuartal kedua yang dilakukan Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intentions terhadap 29 ribu responden yang memiliki akses internet (konsumen online) di 58 negara di Asia Fasipik, Eropa, dan Amerika Latin (Amerika Serikat tidak termasuk). Dari angka tersebut, terdapat ribu konsumen yang ada di Asia Tengara, meliputi Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Dari 11 indikator yang disurvei Nielsen, penggunaan dana cadangan konsumen online Indonesia untuk produk teknologi baru berada di posisi empat, setalah tabungan, biaya untuk liburan, dan investasi.
“Konsumen Indonesia sangat bersemangat mengenai masa depan dan pengeluaran akan tetap kuat seiring dengan meningkatnya kemampuan masyarakat Indonesia, serta semakin mutakhirnya kebutuhan mereka,” kata Catherine Eddy, Managing Director Nielsen Indonesia dalam siaran pers yag dierima Jagat Review.
Bukan hanya itu saja, pihak Nielsen mengklaim, tingkat kepercayaan konsumen online Indonesia paling tinggi di dunia selama dua kuartal berturut-turut pada tahun ini. Indonesia dilaporkan memiliki indeks konsumen tertinggi sebesar 124, naik dua poin dari kuartal sebelumnya. Perolehan ini 30 poin di atas rata-rata global yang umummnya memperoleh indeks sebesar 94 poin. Bahkan angka ini berhasil mengalahkan India dan Cina yang dikabarkan memiliki penduduk terbanyak di dunia. Indeks Konsumen India turun dua poin menjadi 118, sementara Cina hanya 110 poin.
“Seiring terus bertumbuhnya populasi kelas menengah Indonesia, belanja konsumen mencerminkan kekayaan baru mereka. Sementara saat yang sama, keamanan finansial tetap menjadi prioritas,” ungkap Catherine.
Selain itu, 60 persen dari mereka mengatakan, 12 bulan ke depan merupakan waktu yang baik dalam berbelanja. “Awal tahun ini kita tahu terjadi peningkatan upah minimum yang signifikan dan tidak diragukan lagi hal ini mendorong konsumsi dan optimisme yang kami amati. Kami memperkirakan ini akan terus berlanjut sepanjang tahun,” imbuhnya.
Kendati demikian, Ia menambahkan, kebijakan pemerintah mengurangi subsisi bahan bakar, dikhawatirkan berpotensi menurunkan tingkat konsumen dan kepercayaan. Sehingga, banyak konsumen khawatir efek domino dari naiknya harga BBMditakutkan berdampak pada banyak bidang pengeluaran mereka.